Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.91.0
BPS: Kenaikan Harga Komoditas Pangan Global Sudah Dirasakan Indonesia
2 Juni 2022 18:55 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
“Tren kenaikan harga pangan dan energi ini, sudah terjadi sejak awal tahun 2022. Kenaikan ini memang hanya dipicu oleh krisis Rusia dan Ukraina, yang kemudian mengganggu suplai. Ini kemudian memengaruhi kondisi global,” kata Kepala BPS Margo Yuwono dalam konferensi pers, Kamis (2/6).
Margo menilai, dampak dari kenaikan harga komoditas pangan tersebut sudah mulai terasa di dalam negeri, tapi baru sampai ke level pedagang besar atau grosir.
Hal tersebut tercermin dari tingkat inflasi harga perdagangan besar (IHPB) di bulan Mei 2022 yakni sebesar 0,33 persen, dengan inflasi terbesar di sektor industri 0,31 persen.
Sejumlah komoditas di sektor industri yang mendorong inflasi yakni tepung terigu, dan mi kering instan. Kedua komoditas tersebut memberi andil inflasi masing-masing 0,1 persen.
Sementara di tingkat konsumen, kenaikan harga tepung terigu hanya memberi andil inflasi 0,0008 persen, dan produk turunan kedelai yakni tempe dengan andil 0,052 persen.
ADVERTISEMENT
Margo melanjutkan, peningkatan harga bahan pangan di Indonesia didorong oleh berbagai kebijakan yang diambil oleh negara-negara mitra dagang dalam menghadapi perang Rusia dan Ukraina. Terdapat beberapa negara yang menerapkan pembatasan ekspor pangan dan pupuk.
"Negara Ukraina, Turki, Argentina, India, dan Malaysia membatasi ekspor pangan. Lalu, negara China, Vietnam, dan Pakistan membatasi ekspor pupuk. Terakhir, Rusia membatasi ekspor pangan dan pupuk," ungkap Margo.