BPS Klaim Produk Israel Tak Masuk RI, Ini Asal Kurma yang Dijual di Tanah Abang

15 Maret 2024 16:33 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kurma impor Toko Karomah terletak di Pasar Tanah Abang. Foto: Ghinaa Rahmatika/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Kurma impor Toko Karomah terletak di Pasar Tanah Abang. Foto: Ghinaa Rahmatika/kumparan
ADVERTISEMENT
Badan Pusat Statistik (BPS) menegaskan tidak ada kurma impor asal Israel yang masuk Indonesia. Pantauan kumparan, pada beberapa toko di Tanah Abang, para pedagang tidak menjual kurma asal negara tersebut.
ADVERTISEMENT
Di Toko Karomah, kurma yang dijual berasal dari negara Arab, Mesir, Iran dan Amerika Serikat (AS). Meskipun toko tersebut menyediakan kurma Medjool, produk tersebut bukan berasal dari Israel.
“Enggak ada Israel, Medjool (yang dijual) dari Amerika. Merek-merek yang dilarang kan sudah ada,” ujar staf Toko Karomah bernama Kabib di Tanah Abang, Jumat (15/3).
Kurma impor Toko Karomah terletak di Pasar Tanah Abang. Foto: Ghinaa Rahmatika/kumparan
Kurma yang laris diborong pelanggan adalah merek Sukari berasal dari Madinah. Toko makanan khas di bulan Ramadan itu ramai didatangi pengunjung selama puasa.
“Sehari penjualan tergantung, pernah Rp 10.000.000, kadang Rp 5.000.000, tergantung penjualan di hari biasa,” kata Kabib.
Pusat oleh-oleh haji dan umrah bernama Al Ghaizan juga tidak menjual kurma asal Israel. Produk tersebut berasal dari Tunisia, Madinah, California, dan Mesir.
Staf marketing Toko Al Ghaizan di Tanah Abang bernama Andrean. Foto: Ghinaa Rahmatika/kumparan
“Dari awal kita belum pernah tahu bentuknya (kurma Israel) seperti apa. Selama kita berdagang dari negara-negara (di luar Israel),” kata Andrean, Staf Marketing Toko Al Ghaizan.
ADVERTISEMENT
Andrean bercerita penjualan kurma di Tanah Abang biasanya lesu pada awal bulan Puasa, kemudian meningkat di pertengahan bulan. Pembeli sering mencari Kurma Sukari dan Kurma Ajwa.
“Kita biasanya pesan dulu ke container tergantung kebutuhan toko juga. Range harga kurma Rp 40.000-Rp 300.000,” tuturnya.
Adanya e-commerce juga mendongkrak penjualan kurma di toko tersebut. Meski demikian, pendapatan paling besar berasal dari ritel langsung. Toko Al Ghaizan memiliki 6 cabang saat ini.