Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
BPS: Neraca Dagang RI Surplus Tipis, USD 0,47 Miliar di Juli 2024
15 Agustus 2024 11:47 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Badan Pusat Statistik (BPS ) melaporkan kinerja neraca perdagangan Indonesia pada Juli 2024. Sepanjang bulan Juli, neraca perdagangan surplus USD 0,47 miliar atau turun USD 1,92 dibanding bulan Juni.
ADVERTISEMENT
"Pada Juli 2024 neraca perdagangan masih mencatatkan surplus sebesar USD 0,47 miliar atau turun USD 1,92 miliar secara bulanan. Surplus bulan Juli lebih rendah dibandingkan dengan bulan sebelumnya dan bulan yang sama tahun lalu," kata Plt Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti di Kantor Pusat BPS, Kamis (15/8).
Amalia mengatakan surplus neraca perdagangan di Juli 2024 merupakan surplus 51 bulan berturut-turut. Ia menjelaskan, nilai ekspor Indonesia pada periode Juli tercatat senilai USD 22,21 miliar atau naik 6,55 persen dibandingkan Juni 2024.
Sedangkan secara year on year ekspor Indonesia naik 6,46 persen dibanding bulan Juli 2023 sebesar USD 20,86 miliar.
"Total nilai ekspor mengalami peningkatan secara bulanan maupun tahunan," ungkapnya.
Nilai ekspor migas pada Juli 2024 mencapai USD 1,42 miliar, naik 15,57 persen dibanding Juni 2024 senilai USD 1,23 miliar.
ADVERTISEMENT
Sementara nilai ekspor non migas selama Juli 2024 tercatat USD 20,79 miliar, naik 5,98 persen dibandingkan Juni 2024 yang tercatat USD 19,61 miliar.
Sedangkan jika dilihat secara tahunan, ekspor migas naik dari USD 1,23 miliar pada Juli 2023 menjadi USD 1,42 miliar di Juli 2024.
Kemudian nilai ekspor non migas secara tahunan tercatat turun dari USD 19,63 miliar di Juli 2023 menjadi USD 20,79 miliar di Juli 2024.
Adapun secara kumulatif, total nilai ekspor sepanjang Januari-Juli mengalami penurunan sebesar 1,47 persen secara tahunan. Pada Januari-Juli 2024 total ekspor tercatat sebesar USD 147,30 miliar sementara pada Januari-Juli 2023 tercatat USD 149,50 miliar. Penurunan terbesar terjadi pada pertambangan dan lainnya sebesar -2,55 persen.
ADVERTISEMENT
“Andil utama penurunan nilai ekspor disumbang oleh sektor pertambangan dan lainnya sebesar minus 2,55 persen,” ungkapnya.
Melanjutkan penjelasannya, Amalia menyampaikan, total nilai impor mengalami kenaikan. Nilai impor Indonesia pada Juli 2024 mencapai USD 21,74 miliar atau naik 17,82 persen dibanding Juni 2024 yang tercatat USD 18,45 miliar.
Sedangkan jika dibandingkan Juli 2023, kinerja impor bulan ini tercatat naik sebesar 11,07 persen.
Nilai impor migas selama Juli 2024 tercatat USD 3,56 miliar naik 8,78 persen dibanding Juni 2024 sebesar USD 3,27 miliar. Kemudian untuk impor non migas pada Juli 2024 senilai USD 18,18 miliar naik 19,76 persen dibandingkan Juni 2024 yang tercatat USD 15,18 miliar.
Secara tahunan, impor migas naik dari USD 3,13 miliar pada Juli 2023 menjadi USD 3,56 miliar pada Juli 2024. Sementara impor non migas secara yoy naik dari USD 16,44 miliar pada Juli 2023 menjadi USD 18,18 miliar pada Juli 2024.
ADVERTISEMENT
Adapun secara kumulatif, total nilai impor Indonesia periode Januari-Juli 2024 mengalami kenaikan sebesar 2,40 persen secara tahunan. Pada Januari-Juli 2024 impor tercatat sebesar USD 131,38 miliar, sementara pada Januari-Juli 2023 nilai impor tercatat USD 128,30 miliar.
"Total nilai impor sepanjang Januari hingga Juli 2024 mengalami kenaikan sebesar 2,40 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Andil utama penurunan nilai impor tersebut disumbang oleh kelompok bahan baku atau penolong sebesar minus 1,90 persen," kata Amalia.