BPS: Neraca Perdagangan Juni 2021 Surplus USD 1,32 Miliar

15 Juli 2021 12:16 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pekerja melakukan bongkar muat peti kemas di Terminal 3 Pelabuhan Tanjung Priok. Foto: ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
zoom-in-whitePerbesar
Pekerja melakukan bongkar muat peti kemas di Terminal 3 Pelabuhan Tanjung Priok. Foto: ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
ADVERTISEMENT
Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan kinerja neraca perdagangan Indonesia pada Juni 2021 mengalami surplus. Sepanjang Juni 2021, neraca perdagangan mengalami surplus sebesar USD 1,32 miliar.
ADVERTISEMENT
Adapun nilai ekspor Indonesia Juni 2021 tercatat sebesar USD 18,55 miliar atau naik 54,64 persen dibandingkan Juni 2021.
"Ekspor bulan Juni 2021 adalah USD 18,55 miliar. Naik 9,52 persen dibanding Mei 2021, atau naik 54,46 persen dibanding Juni 2020," ungkap Kepala BPS Margo Yuwono dalam konferensi pers virtual, Kamis (15/7).
Menurut Margo nilai ekspor migas pada Juni 2021 tercatat mencapai USD 1,23 miliar. Angka ini naik 27,23 persen dibanding Mei 2021. Beberapa komoditas yang mengalami kenaikan yaitu minyak mentah naik 28,52 persen, hasil minyak naik 63 persen, serta nilai gas naik 18,14 persen.
Sementara ekspor non migas selama Juni 2021 tercatat USD 17,31 miliar naik 84,5 persen mtm. Peningkatan terjadi pada komoditas besi baja naik 32,34 persen, kendaraan dan bagiannya naik 42,19 persen, biji perak dan abu logam naik 35,36 persen, mesin dan perlengkapan 15,87 persen serta alas kaki naik 33,01 persen.
ADVERTISEMENT
Sedangkan jika dilihat secara tahunan, BPS mencatat ekspor migas bulan Juni 2021 naik 117,15 persen dibanding Juni 2020. Beberapa komoditas yang naik yaitu minyak mentah naik cukup signifikan 571 persen dan hasil minyak naik 26,7 persen serta gas naik 75,90 persen.
Kemudian nilai ekspor non migas Juni 2021 juga naik 51,35 persen dibandingkan Juni 2020. Komoditas yang naik yaitu besi baja naik 181 persen, bahan bakar mineral naik 95,59 persen, lemak serta minyak hewan nabati naik 32,56 persen.
Secara kumulatif, nilai ekspor Indonesia periode Januari-Juni 2021 mencapai USD 102,87 miliar atau naik 34,78 persen dibanding periode yang sama tahun 2020.
Pekerja melakukan bongkar muat peti kemas di Terminal 3 Pelabuhan Tanjung Priok. Foto: ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
Sementara nilai impor Indonesia pada Juni 2021 mencapai USD 17,23 miliar atau naik 60,12 persen dibanding Juni 2020. Sedangkan jika dibandingkan Mei 2021 (yoy) kinerja impor bulan ini tercatat naik sebesar 21,03 persen.
ADVERTISEMENT
Nilai impor migas selama Juni 2021 tercatat sebesar USD 2,30 miliar naik 11,44 persen dibanding Mei 2021. Beberapa komoditas seperti minyak mentah naik 101,48 persen, sedangkan impor hasil minyak turun 14,32 persen serta impor gas juga turun 23,67 pesen. Kemudian untuk impor non migas pada Juni 2021 tercatat senilai USD 14,93 miliar naik 22,65 persen secara mtm.
Sedangkan secara year on year impor migas naik 239,38 persen. Terdiri dari impor minyak mentah naik sangat signifikan 2.605,31 persen, hasil minyak naik 142,74 persen, gas naik 20,52 persen. Sementara impor non migas secara yoy naik 48,08 persen.
Secara kumulatif, nilai impor Indonesia periode Januari-Juni 2021 mencapai USD 91,01 miliar atau naik 28,26 persen dibanding periode yang sama tahun 2020.
ADVERTISEMENT
“Dengan demikian neraca perdagangan Juni 2021 surplus USD 1,32 miliar. Karena ekspor lebih tinggi dari impor. Sehingga sepanjang semester I 2021 neraca perdagangan surplus USD 11,86 miliar,” tandasnya.