BPS Ungkap Ada Potensi Produksi Jagung Anjlok di 2023, Perlu Impor?

16 Oktober 2023 17:18 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Joko Widodo meninjau ladang jagung di Food Estate, Keerom, Papua, Kamis (6/7/2023).  Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Joko Widodo meninjau ladang jagung di Food Estate, Keerom, Papua, Kamis (6/7/2023). Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden
ADVERTISEMENT
Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkapkan ada potensi anjloknya produksi jagung di tahun ini. Hal itu disebabkan oleh luas panen jagung nasional yang diproyeksi turun 10,03 persen atau 280 ribu hektare (ha) menjadi 2,49 juta ha.
ADVERTISEMENT
"Berdasarkan angka sementara hasil pengamatan kerangka survei area (KSA) luas panen jagung nasional di 2023 mencapai 2,49 juta ha, mengalami penurunan 0,28 juta ha atau 10,03 persen dibandingkan 2022 sebesar 2,76 juta ha," kata Plt Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti dalam konferensi pers di Kantor Pusat BPS, Senin (16/10).
Amalia melanjutkan, produksi jagung pipilan kering kadar air 14 persen juga berpotensi turun 12,50 persen dibandingkan 2022. Di 2023 produksi jagung pipilan diproyeksi sebesar 14,46 persen.
"Produksi jagung nasional menunjukkan tren peningkatan pada 2021-2022, salah satunya didorong oleh peningkatan luas panen dan produktivitasnya yang meningkat. Namun pada 2023 produksi jagung pipilan kering kadar air 14 persen diperkirakan mencapai 14,46 juta ton atau turun 2,07 juta ton," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, Plt Menteri Pertanian Arief Prasetyo Adi meminta BPS segera merilis KSA jagung. Guna memastikan angka produksi jagung di tahun 2023.
"Hari ini saya minta tolong Bu Wini (BPS) untuk merilis apapun hasilnya dari KSA jagung. Sehingga surplus yang 5 juta ton lebih itu bisa terkoreksi dan kita pakai single data dari BPS," kata Arief di Gedung Badan Pangan Nasional, Senin (16/10).
Arief mengaku akan melakukan importasi jagung terbatas untuk memenuhi kebutuhan petani pakan ternak.
"Kalau nanti ada berita di media, wah badan pangan sukanya mengimpor, Plt Menteri Pertanian kok sukanya mengimpor. Tidak, saya mau sampaikan bahwa ini adalah untuk pemenuhan kebutuhan jagung pakan," tandasnya.