BREAKING NEWS! Tarif Listrik Orang Kaya dan Sektor Pemerintah Resmi Naik

13 Juni 2022 8:39 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Warga memeriksa meteran listrik prabayar di Rumah Susun Benhil, Jakarta. Foto: ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
zoom-in-whitePerbesar
Warga memeriksa meteran listrik prabayar di Rumah Susun Benhil, Jakarta. Foto: ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pemerintah resmi menaikkan tarif dasar listrik (TDL) untuk orang kaya golongan rumah tangga R2 (3.500 VA hingga 5.500 VA), R3 (6.600 VA hingga ke atas), dan golongan sektor pemerintah (P1/6.600 VA, P2/200 KVA, P3/TR). Kenaikan tarif listrik ini berlaku 1 Juli 2022.
ADVERTISEMENT
Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Rida Mulyana mengatakan 3.500 VA ke atas dan sektor pemerintah masuk dalam 13 golongan listrik nonsubsidi. Kenaikan tarif listrik orang kaya dan sektor pemerintah ini dipicu oleh kondisi asumsi makro yang jauh berbeda dengan saat ini, salah satunya harga minyak mentah meroket.
"Diputuskan yang disesuaikan tarifnya (naik) pelanggan R2, R3, dan sektor pemerintah. Pelanggan rumah mewah sebab tidak pantas mereka masih dapat bantuan negara. Makanya kita koreksi," kata Rida dalam konferensi pers di Kementerian ESDM, Jakarta, Senin (6/13).
Di luar golongan 3.500 VA ke atas, Rida memastikan tarif listrik tak naik. Mulai dari pelanggan R1 yaitu 900 VA-2.200 VA nonsubsidi hingga 900 VA dan 450 VA yang selama ini disubsidi.
ADVERTISEMENT
''Yang golongan subsidi tidak sama sekali kita sentuh, tidak ada kenaikan di dalamnya karena masih ada pertimbangan dari negara," lanjut Rida.
Rencana kenaikan ini sebelumnya sudah disampaikan Rida Mulyana di DPR. Selama ini, pemerintah menahan penerapan skema penyesuaian tarif listrik terhitung sejak 2017 dengan alasan memerhatikan daya beli masyarakat yang masih rendah. Di sisi lain, harga minyak mentah dunia terus meroket.
Kondisi itu lantas membuat pemerintah harus memberikan kompensasi kepada PLN terhadap Biaya Pokok Penyediaan (BPP) listrik atau tarif keekonomian dengan tarif yang dipatok pemerintah bagi pelanggan nonsubsidi.
Bulan lalu, Menteri Keuangan Sri Mulyani mengungkapkan keuangan PLN terancam defisit karena melambungnya harga minyak dunia. Sementara tarif listrik masih ditahan.
ADVERTISEMENT
Sebagai perbandingkan, tarif listrik untuk rumah tangga (RT) 900 VA yang saat ini Rp 1.352 per Kwh, harga keekonomiannya sudah mencapai Rp 1.533,1 per Kwh. Untuk golongan RT 1.300-6.600 VA tarifnya saat ini Rp 1.444 per Kwh, harga keekonomiannya sudah Rp 1.533 per Kwh.
"Pada Desember 2022 diproyeksikan arus kas operasional PLN akan defisit Rp 71,1 triliun," kata Sri Mulyani dalam rapat dengan Badan Anggaran DPR, Kamis (19/5).