Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.97.1
BRIN Pastikan Riset Swasembada Pangan-Energi Tetap Jalan Meski Anggaran Terbatas
13 Februari 2025 18:32 WIB
·
waktu baca 2 menit![Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Laksana Tri Handoko usai dilantik Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi Mohamad Nasir di Jakarta. Foto: Virna P Setyorini/Antara](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1634025439/01gn4e13rx231qpcx471fawxx4.jpg)
ADVERTISEMENT
Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN ) memastikan riset dan inovasi terkait program unggulan Presiden Prabowo Subianto, terutama swasembada pangan dan swasembada energi, tetap jalan meskipun anggaran terbatas.
ADVERTISEMENT
Anggaran BRIN mengalami pemangkasan pagu anggaran tahun 2025 yang semula Rp 5,84 triliun menjadi Rp 4,41 triliun atau 24,46 persen dari total pagu awal.
Kepala BRIN Tri Handoko mengatakan beberapa program yang tetap diprioritaskan seperti proses registrasi kekayaan intelektual dan akuisisi pengetahuan lokal baru, operasional seluruh laboratorium serta fasilitas riset dan inovasi.
"Kami pastikan riset dan inovasi pendukung Asta Cita, khususnya program swasembada pangan, swasembada energi, kemandirian kesehatan dan ekonomi berkelanjutan berbasis pengetahuan dan penciptaan talenta unggul nasional itu tetap dilakukan meskipun ada pembatasan," jelasnya saat rapat dengan Komisi X DPR, Kamis (13/2).
Hal tersebut, kata Tri, dilakukan dalam bentuk anggaran belanja barang riset dan inovasi di 12 organisasi riset di BRIN dapat dipertahankan tanpa terkena efisiensi sama sekali.
ADVERTISEMENT
Program lainnya yakni pelaksanaan akuisisi talenta unggul terutama diaspora tetap dilaksanakan meski secara terbatas. Selanjutnya, efisiensi ini juga dipastikan tidak berdampak pada belanja pegawai terutama gaji ke-13 dan ke-14.
"Kami pastikan keberlanjutan mitra dan kerja sama dengan berbagai pihak ketiga baik itu pelaku usaha, industri, maupun funding agency bisa dilanjutkan, karena ini untuk menjaga pemasukan dari dana eksternal untuk mendukung riset dan inovasi meskipun terjadi efisiensi terhadap APBN," ucap Tri.