BSD dan PIK Jadi PSN, Bentuk Jokowi Balas Budi ke Investor IKN?

22 Maret 2024 19:33 WIB
·
waktu baca 2 menit
Agus Pambagio, pengamat kebijakan publik. Foto: Ulfa Rahayu/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Agus Pambagio, pengamat kebijakan publik. Foto: Ulfa Rahayu/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pengamat Kebijakan Publik, Agus Pambagio, mengkritik keputusan pemerintah menetapkan Bumi Serpong Damai (BSD) dan Taman Indah Kapuk (PIK) menjadi Proyek Strategis Nasional (PSN).
ADVERTISEMENT
Kawasan PIK dikembangkan oleh Agung Sedayu Group milik Sugianto Kusuma alias Aguan. Sedangkan BSD merupakan bagian dari Sinar Mas Group. Agung Sedayu dan Sinar Mas termasuk 10 investor kelas kakap yang membantu Presiden Jokowi membangun IKN.
"PIK itu siapa yang punya? Aguan. Lalu itu (BSD) Sinar Mas. Ya jelas kan, dua itu. Yang Wakil Ketua Otorita kan orang Sinar Mas (Wakil Kepala OIKN Dhony Rahajoe). Aguan kepala investor lokal," kata Agus, Jumat (22/3).
Agus menegaskan PSN adalah proyek-proyek yang memang butuh percepatan pembangunan. "Sudah lah, mereka berdua itu sudah swasta besar, sangat besar, taipan, ngapain dibantu PSN," ujar Agus.
Suasana mall PIK di Jakarta. Foto: Okim Komariah Dahlan/Shutterstock
PSN diatur di dalam Peraturan Presiden Nomor 109 Tahun 2020, tentang Perubahan Ketiga atas Peraturan Presiden Nomor 3 Tahun 2016 Tentang Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional.
ADVERTISEMENT
Dalam Pasal 1 Beleid tersebut dijelaskan, bahwa proyek PSN adalah proyek yang memiliki dampak pada pemerataan pembangunan demi peningkatan kesejahteraan masyarakat. "Betul, PSN untuk pemerataan perekonomian. Bukan untuk memperkaya kelompok," kata Agus.
Agus khawatir status PSN pada dua proyek tersebut akan menjadi dalih bagi penyalahgunaan wewenang penggunaan lahan atas pembangunan PSN.
Agus juga memandang investor asing akan enggan masuk IKN bila populasi manusia di sana belum ada. Dia mencontohkan seperti tidak mungkin investor asing masuk untuk membangun rumah sakit dan perhotelan bila populasi manusia di sana belum ada. Makanya, investor lokal didorong untuk masuk.
"Kalau bilang balas budi ya bisa saja, makannya saya tadi bilang. Karena investor asing itu enggak ada yang mau datang. Investor mau ke sana mikir juga, mau buat rumah sakit emang ada berapa orang di situ, buat hotel emang ada berapa orang di situ yang pergi datang," kata Agus.
ADVERTISEMENT
Menurutnya, pembangunan infrastruktur dasar dalam sebuah kota yang baru dibangun biasanya menggunakan APBN. Investor asing baru masuk apabila infrastruktur dasar ini sudah lengkap. Di sini lah investor-investor lokal termasuk Agung Sedayu dan Sinar Mas masuk turut membantu pemerintah membangun Nusantara.
"Wakil Ketua IKN kan juga orang Sinar Mas. Mereka pasti dipepet juga, ayo bangunin. Masa main bangun. Yaudah lah saya kasih PSN biar kamu punya kemudahan-kemudahan bangun. (Tapi)mau dibangun apa lagi? BSD sudah maju, sudah kota, pemerataan siapa kan enggak tahu kita, saya bertanya-tanya," tutur Agus.