Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.1
BSI Akan Resmikan Kantor Wilayah di Aceh pada Maret 2024
15 November 2023 18:39 WIB
·
waktu baca 4 menitGedung berkonsep green building senilai Rp325 miliar ini pun semakin menekankan komitmen BSI memajukan perekonomian di Serambi Mekah.
Dalam acara topping off, Direktur Utama BSI Hery Gunardi mengatakan, Gedung Landmark BSI Aceh nantinya terdiri dari 10 lantai dengan tinggi 46,6 meter dan menjadi gedung perkantoran tertinggi di Aceh.
“Alhamdulillah saat ini kami telah menyelesaikan 51,56 persen proses pembangunan gedung. Kami menargetkan pembangunan Gedung Landmark BSI Aceh selesai Februari 2024 dan diresmikan pada Maret 2024,” kata Hery.
Nantinya, gedung tersebut akan menjadi kantor wilayah BSI di Aceh sekaligus menjadi kantor wilayah bank pertama di provinsi yang terletak paling barat itu.
Hery melanjutkan, kehadiran gedung tersebut merupakan bentuk keseriusan komitmen BSI untuk memberikan layanan operasional dan kontribusi terbaik bagi perekonomian di Provinsi Aceh.
“Kami ingin menjadi bank yang terus meningkatkan inklusivitas dan bersama-sama seluruh stakeholders mendorong pertumbuhan perekonomian di Aceh. Hadirnya gedung ini memperkuat komitmen BSI untuk bersama-sama masyarakat Aceh memajukan kesejahteraan di bumi Serambi Mekah,” tutur Hery.
Upaya dan komitmen BSI tersebut sudah terlihat selama ini. Per September 2023, secara tahunan aset BSI di Aceh tumbuh 10,99 persen menjadi Rp19,40 triliun. Pembiayaan tumbuh 16,32 persen menjadi Rp18,86 triliun dengan 44,30 persen porsinya diserap sektor UMKM. Pertumbuhan penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) mencapai 2,57 persen menjadi Rp15,3 triliun. Sementara, perolehan laba mencapai Rp474 miliar.
Untuk mendukung transaksi keuangan masyarakat di Provinsi Aceh, BSI memiliki 160 kantor cabang. Jaringan tersebut diperkuat pula dengan lebih dari 700 mesin ATM. Jumlahnya akan ditambah menjadi 1.000 unit seiring pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) 2024; sekitar hampir 1.000 mesin EDC Merchant; lebih dari 17.000 BSI Smart Agent; dan lebih dari 29.000 QRIS yang tersebar di seluruh penjuru Provinsi Aceh.
Selain itu, BSI telah membangun UMKM Center di wilayah tersebut yang membina 1.641 UMKM. BSI turut mengembangkan wirausaha muda melalui BSI Aceh Muslim-Preneur yang diminati lebih dari 2.000 pendaftar.
“Masih banyak lagi kegiatan ekonomi yang sudah kami lakukan bersama masyarakat Aceh. Sehingga dengan pembangunan Gedung Landmark BSI Aceh di Jl. Teungku Daud Beureuh No.15 Banda Aceh ini, menjadi upaya kami untuk terus meningkatkan pelayanan dengan membangun dan memenuhi infrastruktur perbankan di Aceh,” ujarnya.
Kearifan Lokal dan Green Building
Gedung Landmark BSI Aceh dibangun menggunakan teknologi modern dan tentunya tidak melupakan unsur kearifan lokal masyarakat setempat. Hal ini menjadi simbol kemajuan Provinsi Aceh yang semakin modern, tapi tetap berpegang teguh pada nilai agama dan budaya.
"Pembangunan gedung ini tidak akan meninggalkan unsur-unsur budaya dan kearifan lokal Aceh yang sering disebut sebagai kota Serambi Makkah. Apalagi Islam adalah agama wad’un ilāhiyyun, senantiasa sejalan dengan budaya masyarakat selama budaya tersebut tidak bertentangan dengan ajaran Islam," imbuhnya.
Adapun dalam pembangunan gedung tersebut, BSI menggandeng PT Pembangunan Perumahan (PP) sebagai kontraktor. Direktur Operasi Bidang Gedung PT PP, Yuyus Juarsa, mengatakan gedung tersebut mengusung semangat ramah lingkungan dan hemat energi.
Hal ini terlihat dengan teknologi terkini yang digunakan. Misalnya, penggunaan building automation system sebagai perangkat hemat energi, Rain Water Harvest (RWH) atau pemanfaatan air hujan untuk kebutuhan operasional gedung.
Selain itu, Gedung Landmark BSI Aceh menggunakan desain kaca fasad DGU (Double Glass Unit) dengan rongga udara di antara kaca ganda. Kaca tersebut mampu mereduksi panas matahari sehingga dapat mengurangi pemakaian pendingin ruangan.
Tidak hanya itu, terdapat solar panel di rooftop gedung sebagai sumber listrik, sekaligus menjadi salah satu yang terbesar di Aceh.
“Dengan adanya penerapan teknologi tersebut, Gedung Landmark BSI Aceh menjadi bangunan perkantoran pertama di Aceh yang memperoleh sertifikasi Gold dalam penerapan green building,” kata Yuyus.
Dalam acara tersebut hadir pula Asisten Administrasi Umum Sekretaris Daerah Aceh Iskandar A. P. mewakili (Pj) Gubernur Provinsi Aceh Achmad Marzuki. Menurut Iskandar, pembangunan Gedung Landmark BSI Aceh adalah bentuk komitmen perusahaan kepada kemajuan Aceh.
Dia menilai BSI telah banyak terlibat dalam program pembangunan, terutama yang berkaitan dengan ekonomi dan keuangan syariah di Aceh. Dengan kehadiran gedung ini, pemerintah Provinsi Aceh berharap BSI berkontribusi dalam pembangunan ekonomi dan keuangan syariah di Aceh.
“Pembangunan gedung ini menjadi momentum penting. Dalam konteks Aceh, sistem perbankan syariah menjadi keharusan. Salah satunya peran perbankan mendorong sektor kecil dan menengah. Saya berharap dengan hadirnya gedung ini mendorong masyarakat Aceh semakin tertarik menggunakan produk dan layanan perbankan syariah. Semakin banyak pula pengusaha Aceh yang melihat peluang usaha berorientasi syariah sebagai landasan pertumbuhan bisnis mereka,” pungkasnya.
Advertorial ini dibuat oleh kumparan Studio