BSI Anggap Merger Bank Muamalat dan BTN sebagai Mitra Tanding

2 April 2024 9:25 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wakil Direktur Utama PT Bank Syariah Indonesia Tbk atau BSI, Bob Tyasika Ananta di acara buka puasa bersama di Kantor Pusat BSI, Senin (1/4/2024). Foto: Ghinaa Rahmatika/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Wakil Direktur Utama PT Bank Syariah Indonesia Tbk atau BSI, Bob Tyasika Ananta di acara buka puasa bersama di Kantor Pusat BSI, Senin (1/4/2024). Foto: Ghinaa Rahmatika/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) atau BSI menilai proses merger yang sedang dilakukan Unit Usaha Syariah (UUS) BTN, BTN Syariah dan PT Bank Muamalat Indonesia Tbk sebagai mitra tanding (sparring partner).
ADVERTISEMENT
Wakil Direktur Utama PT Bank Syariah Indonesia Tbk atau BSI, Bob T Ananta membandingkan aset BSI mengalami kenaikan hingga Desember 2023 mencapai Rp 354 triliun. Sedangkan aset Bank Muamalat sekitar Rp 66,9 triliun.
“Justru BSI itu merasa punya ‘sparing partner’ kalau kemudian ada bank syariah lain yang juga sizeable. Kemudian nggak semua tertumpuk ke BSI, aset di perbankan syariah paling terbesar tapi beda berikutnya 6 kali lipat,” ujar Bob dalam acara buka bersama direksi BSI di Kantor Pusat BSI, Senin (1/4) malam.
Bob menambahkan, BSI menyambut baik rencana merger tersebut sehingga sesama bank syariah bisa melayani, membangun dan mengembangkan keuangan syariah di Tanah Air.
“Kita menyikapinya jadi sparring partner, kita merasa positif. Jadi
ADVERTISEMENT
Ia melihat rata-rata bank syariah saat ini masuk dalam kategori Kelompok Bank berdasarkan Modal Inti (KBMI) 2 dan 1. Sedangkan BSI masuk dalam kategori KBMI 3.malah oke kita dukung kita jadi punya sparring partner,” katanya.
Gedung Bank Muamalat. Foto: Dok BPKH
“Aset kita punya Rp 350 triliun, nomor dua aset Muamalat puluhan triliun, lima kali lipat (perbedaan). Ada aset di atas Rp 100 triliun bank syariah masuk KBMI II dan I,” terang Bob.
Sebelumnya, Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Dian Ediana Rae, menilai merger UUS BTN dengan merupakan salah satu merger menarik tahun ini.
"Saya memprediksi, ini adalah salah satu akuisisi dan merger yang cukup menarik pada tahun ini," kata Dian kepada wartawan di Hotel St.Regis, Selasa (20/2).
ADVERTISEMENT
BTN Syariah sedang melakukan due diligence atau uji tuntas dengan Bank Muamalat. Menurut Dian, kedua bank itu juga sudah melakukan diskusi dengan pejabat di Kementerian BUMN.
OJK tidak memberikan tenggat waktu untuk kedua bank itu melakukan merger. Dian berharap proses merger dapat segera rampung dalam waktu dekat. Apalagi, banyak pihak yang mendorong penggabungan dua bank tersebut.