Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
BSI Jadi Bank Terbesar ke-6 di Indonesia, Raup Laba Rp 4,26 Triliun Selama 2022
21 Februari 2023 15:27 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Menteri BUMN, Erick Thohir menilai pertumbuhan BSI merupakan buah kerja keras dari transformasi perusahaan yang berdampak besar pada aspek efisiensi. Ia menjelaskan merger yang dilakukan pada dua tahun lalu membuahkan hasil yang positif.
"Alhamdulillah kinerja BSI sepanjang tahun lalu tumbuh signifikan. Kita bisa lihat dari laba bersih BSI yang mencapai Rp 4,26 triliun atau tumbuh 40,68 persen secara year on year (yoy) di akhir 2022," ujar Erick dalam keterangannya, Selasa (21/2).
Ia menyebutkan total aset BSI tumbuh 15 persen menjadi Rp 306 triliun di kuartal IV-2022. Adapun dana pihak ketiga (DPK) yang naik 12 persen (yoy) menjadi Rp 261,49 triliun. Sementara pembiayaan BSI tumbuh 21 persen (yoy) menjadi Rp 208 triliun.
Ia mengatakan dari sisi kualitas aset, rasio pembiayaan bermasalah (non performing financing/NPF) Gross bergerak menurun dari 2,93 persen menjadi 2,42 persen pada Desember 2022. Seiring penurunan itu, NPF Net pun ikut menyusut 0,87 persen menjadi 0,57 persen.
ADVERTISEMENT
Kemudian, pencadangan yang digambarkan NPF Coverage naik dari 148,87 persen menjadi 183,12 persen. "Dengan capaian ini, BSI berhasil naik satu peringkat menjadi bank nomor enam terbesar di Indonesia," katanya.
Ketua Umum Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) itu mengaku gembira dengan peningkatan kinerja dan pertumbuhan aset BSI tembus ratusan triliun. Melalui akses perbankan yang kuat, BSI diharapkan mampu seperti BRI yang mendampingi dan meningkatkan skala usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Erick menaruh harapan besar kepada BSI untuk menjadi wadah dan ekosistem bagi industri halal nasional. Ia melihat penguatan akses pembiayaan dapat berdampak luas pada kemajuan industri halal nasional.
"Dalam pengembangan ekonomi, financial gains itu paling penting. Market besar Indonesia sebagai negara dengan populasi umat Islam terbesar di dunia harus menjadikan kita sebagai pemain industri halal dunia, bukan hanya sekadar penonton bagi industri halal negara lain," tambah Erick.
Ia juga meyakini pertumbuhan positif tidak hanya memperkokoh BSI sebagai bank syariah terbesar di Indonesia. Untuk itu, Erick menargetkan BSI yang saat ini menempati peringkat 14 bank syariah dunia dapat masuk dalam 10 besar bank syariah terbesar dunia pada 2025.
ADVERTISEMENT
"Bismillah, dengan kerja keras, kolaborasi, dan konsistensi dalam mengembangkan industri halal, BSI dapat sejajar dengan bank-bank syariah besar lain di dunia," pungkasnya.
Direktur Utama BSI Hery Gunardi menyampaikan rasa syukurnya atas capaian yang sangat impresif di tahun kedua. Hal ini merupakan hasil kerja yang solid dan strategi respons yang tepat (strategic response) BSI di tengah berbagai tantangan ekonomi di sepanjang 2022.
Ia mengungkapkan memasuki usia dua tahun, BSI telah menjadi market leader dalam industri keuangan syariah di Indonesia, baik dari sisi jaringan, customer based, capital untuk dapat melayani umat dan nasabah.
Tidak hanya itu, sebagai negara dengan populasi muslim terbesar di Indonesia, BSI terus mengoptimalkan potensi pengembangan Islamic Ecosystem dalam negeri, mulai dari peningkatan literasi keuangan syariah, menyasar ekosistem Ziswaf, masjid, pendidikan, kesehatan dan industri manufaktur lainnya.
ADVERTISEMENT
“Alhamdulillah, di tahun kedua sejak berdirinya BSI mampu mencetak laba impresif. Pencapaian ini membuktikan strategic response BSI yang tepat untuk meraih pertumbuhan bisnis yang sehat, penghimpunan dana masyarakat, menjaga sustainability pertumbuhan yang fokus pada aspek likuiditas terutama pertumbuhan dana murah, serta menjaga kualitas aset," tandas Hery.