BSI Senang Ada Pesaing Bank Jumbo Syariah: Akhirnya Punya Lawan

16 Januari 2024 18:10 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Direktur Utama PT Bank Syariah Indonesia Tbk atau BSI, Hery Gunardi di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (16/1/2024). Foto: Ghinaa Rahmatika/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Direktur Utama PT Bank Syariah Indonesia Tbk atau BSI, Hery Gunardi di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (16/1/2024). Foto: Ghinaa Rahmatika/kumparan
ADVERTISEMENT
Direktur Utama PT Bank Syariah Indonesia Tbk atau BSI, Hery Gunardi menanggapi rencana konsolidasi Bank Umum Syariah (BUS) dan unit usaha syariah (UUS) menjadi bank syariah baru dengan aset jumbo.
ADVERTISEMENT
Hery merasa senang dengan adanya penggabungan BUS dan UUS yang didorong Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Sebab, BSI menguasai pangsa pasar bank syariah sebesar 45 persen.
“Kalau ada (bank syariah) yang besar itu artinya keuangan syariah lebih bagus karena pairing ada, misalnya untuk sindikasi untuk pasar uang. Kemudian surat berharga, sukuk dan lain-lain. Temannya ada gitu lawannya, sekarang enggak ada,” ujar Hery saat ditemui usai peluncuran RDN online di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (16/1).
Bank syariah yang merupakan hasil merger dari Bank Syariah Mandiri, Bank BNI Syariah, dan Bank BRI Syariah tersebut hingga saat ini masih memegang posisi terbesar di industri perbankan syariah.
PT Bank Syariah Indonesia Tbk atau BSI meluncurkan Rekening Dana Nasabah (RDN) online, Selasa (16/1/2024). Foto: Ghinaa Rahmatika/kumparan
“Kita malah seneng kalau ada yang besar (Bank Syariah). Kita lihat bahwa sekarang BSI menguasai pangsa pasar lebih dari 45 persen,” imbuh Hery.
ADVERTISEMENT
Adapun PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk atau BTN akan menyusul BSI sebagai bank syariah terbesar. BTN Syariah akan merger dengan PT Bank Muamalat Tbk.
Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Dian Ediana Rae, mengaku belum menerima informasi permohonan perizinan terkait rencana aksi korporasi BTN dan Bank Muamalat.
Salah seorang pegawai customer service PT Bank Syariah Indonesia Tbk atau BSI saat melayani nasabah di Konter Layanan Emas BSI. Foto: Dok. BSI
“Namun demikian, kedua pihak telah melakukan komunikasi dengan OJK. Dalam hal terdapat bank mengajukan permohonan kepada OJK, maka kami akan segera mengevaluasi dan memproses sesuai ketentuan yang berlaku,” tutur Dian dalam keterangan tertulis.
OJK akan mendukung langkah konsolidasi yang akan dilakukan dalam rangka pengembangan perbankan syariah Indonesia terkait pengembangan dan penguatan industri perbankan syariah.
“OJK akan mendorong terjadinya konsolidasi BUS dan UUS untuk menjadi bank syariah baru dengan minimal total aset Rp 200 triliun. Kita harapkan akan ada 1-2 BUS hasil konsolidasi,” imbuh Dian.
ADVERTISEMENT