BTN Targetkan Proses Spin Off Unit Usaha Syariah Rampung di 2024

12 November 2023 11:35 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gedung BSI Tower. Foto: Ghinaa Rahmatika/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Gedung BSI Tower. Foto: Ghinaa Rahmatika/kumparan
ADVERTISEMENT
Rencana merger unit syariah PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk atau BTN dengan salah satu bank syariah di Indonesia semakin dekat. Bahkan, Direktur Utama BTN Nixon Napitupulu, mengatakan proses merger ini akan selesai di 2024.
ADVERTISEMENT
Sebelumya BTN menargetkan merger tersebut bisa direalisasi tahun 2023. Nixon tidak merinci apa saja kendala yang dialami BTN sehingga target itu molor. Dia hanya menyinggung ada persoalan teknis.
"Tahun ini mungkin enggak ngejar (merger) karena ada beberapa hal teknis, tapi kita upayakan sesegera mungkin. Kalau bisa kita keluarkan kuarter I 2024," kata Nixon saat ditemui di sela acara BTN Jakarta Running 2023, Minggu (12/11).
Sebelumnya, BTN dikabarkan bakal mengakuisisi anak usaha PT Bank Victoria International Tbk (BVIC), yakni PT Bank Victoria Syariah. Selain itu BTN juga dikabarkan hendak mengakuisisi PT Bank Muamalat Indonesia Tbk. Langkah tersebut merupakan bagian dari strategi pemisahan (spin off) UUS dalam rangka menjalin kerja sama dengan BSI.
ADVERTISEMENT
Soal rencana BTN itu, Nixton tidak berkomentar banyak. Dia menjelaskan BTN sedang dalam proses mereviu beberapa nama.
"Belum boleh ngomong. Kita sedang proses reviu beberapa nama. Sedang kita reviu untuk kita akuisisi, untuk semua vehicle spin off BTN Syariah," kaya Nixon.
"Ini belum mengerucut, tunggu waktu, kasih kita waktu lagi nanti kita pasti sampaikan. Mudah-mudahan ada yang bisa deal done," sambungnya.
Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk atau BTN, Nixon Napitupulu di Pos Bloc Jakarta, Selasa (26/9/2023). Foto: Ghinaa Rahmatika/kumparan
Sebelumnya, Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo mengaku pihaknya masih dalam tahap diskusi. Meski begitu, Tiko meminta BTN Syariah untuk melakukan spin off terlebih dahulu dengan menggunakan licensed atau izin bank yang memiliki dasar syariah.
"Kalau BTN Syariah ini masih dalam diskusi, tapi salah satu konsep yang kita ajukan adalah tetap BTN melakukan spin off dulu menggunakan lisence bank yang sudah ada syariahnya," imbuh Tiko kepada awak media di Hotel Ritz Carlton Jakarta, Senin (14/8).
ADVERTISEMENT
Tiko mengungkapkan, usai UUS BTN memisahkan diri dari entitas induk, maka BSI akan masuk sebagai pemegang saham. Namun, Tiko tak dapat memastikan BSI akan menjadi pemegang saham pengendali atau tidak.
Lebih lanjut, Tiko mengaku sangat hati-hati dalam melakukan pemisahan UUS BTN. Mengingat, BTN Syariah dan BSI merupakan perusahaan publik.
"Lagi digagas polanya, karena BTN perusahaan publik, BSI juga perusahaan publik. Kita harus hati hati, jadi mereka harus melakukan announcement secara publik dulu," tandasnya.