BTN Waspadai Dampak Bangkrutnya Silicon Valley Bank

16 Maret 2023 19:52 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Silicon Valley Bank (SVB). Foto: Sundry Photography/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Silicon Valley Bank (SVB). Foto: Sundry Photography/Shutterstock
ADVERTISEMENT
PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) membantah kinerja perseroan terganggu dengan penutupan Silicon Valley Bank (SVB) pada Jumat (16/3) lalu.
ADVERTISEMENT
Direktur Risk Management BTN Setiyo Wibowo memastikan BTN justru semakin waspada dengan mengolah portofolio ke depannya. Dengan melihat perkembangan global, BTN semakin memperkuat sisi manajemen risiko.
“Dampak situasi ekonomi global dengan jatuhnya Silicon Valley Bank atau kemudian Signature Bank dan isu lainnya, kita terus cermati tentunya. Tentunya ini membuat kita semakin caution dan waspadai,” ujar Wibowo dalam konferensi pers BTN virtual, Kamis (16/3).
Wibowo juga menyampaikan pernyataan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), bahwa penutupan SVB berdampak minim pada kinerja perbankan Indonesia. Portofolio BTN yang akan dikelola secara waspada adalah portofolio pendanaan dan portofolio kredit.
Sebelumnya, Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengungkapkan pihaknya sudah melakukan stress test terhadap kinerja perbankan di dalam negeri. Hasilnya, ketahanan perbankan Indonesia sangat kuat di tengah krisis perbankan global.
ADVERTISEMENT
"Secara keseluruhan asesmen stress test, kami menyimpulkan kondisi perbankan di dalam negeri berdaya tahan terhadap dampak ini. Namun kami terus melakukan pemantauan," kata Perry dalam konferensi pers di Kantor Pusat BI, Kamis (16/3).
Di sisi lain, Perry mengaku bangkrutnya tiga bank raksasa AS akan meningkatkan ketidakpastian pasar keuangan global yang sebetulnya sudah tertekan akibat pengetatan kebijakan moneter bank sentral di negara maju.
Konferensi Pers Paparan Kinerja 2022 BTN (Persero) Tbk, Menara BTN, Kamis (16/2/2023). Foto: Nabil Jahja/kumparan
"Hal ini kemudian menahan aliran modal ke negara berkembang serta meningkatkan tekanan terhadap nilai tukar di berbagai negara," imbuhnya.