Bucin ke Pasangan? Hati-hati Terjebak Toxic Financialship

17 Juni 2020 8:35 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi toxic relationship Foto: Resty Pangestu/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi toxic relationship Foto: Resty Pangestu/kumparan
ADVERTISEMENT
Mabuk asmara memang menyenangkan. Masa awal menjalin hubungan, serasa dunia milik berdua sampai tak sadar berujung menjadi budak cinta atau bucin.
ADVERTISEMENT
Ternyata bucin bukan cuma perkara terlalu sayang sama pasangan hingga tidak bisa membedakan mana yang salah dan benar atau toxic relationship. Bucin juga bisa merembet hingga ke masalah keuangan pasangan atau toxic financialship.
Perencana Keuangan di Aplikasi Moneesa, Aidil Akbar Madjid, mengartikan toxic financialship sebagai hubungan keuangan yang beracun atau hubungan keuangan pasangan yang sangat tidak sehat. Biasanya terjadi pada pasangan yang belum menikah atau masih pacaran.
Seperti apa sebenarnya hubungan keuangan dianggap sudah menjadi toxic? Dan apa batasannya?
Aidil mengatakan yang harus selalu diperhatikan adalah kondisi toxic tersebut khususnya masalah keuangan akan terjadi ketika salah satu pihak harus melakukannya dengan terpaksa dan di luar batas kewajaran dan di luar batas kemampuan mereka.
ADVERTISEMENT
Masalahnya beralasan cinta, salah satu pasangan tidak merasa kalau mereka sedang berada di dalam sebuah toxic financialship.
"Seperti dibilang oleh banyak orang cinta itu buta, maka seseorang sering tidak sadar kalau sebenarnya sedang berada di dalam suatu hubungan keuangan yang beracun alias toxic financialship tadi," kata Aidil dikutip kumparan dari moneesa.com, Rabu (17/5).
Generasi milenial yang kerap akrab dengan istilah bucin inilah biasanya yang paling sering terkena toxic financialship. Kalau dahulu dikenal istilah cewek matre yaitu pihak perempuan memanfaatkan keuangan pasangan laki-lakinya, saat ini justru banyak wanita bucin yang terkena toxic financialship.
Mereka dimanfaatkan oleh pasangannya, meskipun sudah menjadi rahasia umum bahwa banyak laki-laki yang juga dimanfaatkan secara keuangan oleh pasangannya.
ADVERTISEMENT
Apa saja contoh toxic financialship? Aidil menyebut ada beberapa hal yang bisa diamati tanda-tandanya:
1. Laki-laki yang boros dan selalu pakai uang perempuannya (tidak modal);
2. Perempuan yang dimanfaatkan dalam banyak kesempatan;
3. Laki-laki yang sering berutang ke perempuannya atau ke pihak lain dan yang bayar adalah sang perempuan;
4. Perempuan yang sampai menjual asset atau barang yang dia miliki dan uangnya untuk sang laki-laki;
5. Laki-laki yang pinjam barang ke pasangannya yang untuk kemudian dijual dan uangnya dipakai untuk dirinya;
6. Perempuan yang sampai pinjam ke orang lain dan uangnya dipakai untuk sang pacar main dengan teman-temannya;
7. Perempuan yang sampai berbohong ke orang tua untuk mendapatkan uang untuk diberikan ke pacarnya;
ADVERTISEMENT
8. Perempuan yang sampai bekerja dan gaji atau penghasilannya diberikan ke sang pacar dan dipakai untuk biaya hidup dan main;
9. Bahkan sampai ke level perempuan membelikan barang mahal (bisa HP seharga Rp 20 jutaan, motor, mobil, bahkan rumah) atas nama sang laki-laki. Padahal, yang bayar cicilannya adalah si perempuan;
"Selain kesembilan kebiasaan itu, masih banyak contoh toxic financialship lainnya yang mungkin saja terjadi kepada kita atau di lingkungan sekitar kita," ujar Aidil.
Ilustrasi toxic relationship. Foto: Fitra Andrianto/kumparan
Kata dia, jika kamu secara keuangan mengalami hal itu, berarti telah menyia-nyiakan kesehatan keuanganmu. Padahal, seharusnya uang tersebut bisa ditabung dan diinvestasikan untuk masa depan.
Uang tersebut bisa lebih bermanfaat bila ditabung dan investasi untuk biaya melanjutkan sekolah, untuk biaya pernikahan, untuk uang muka beli properti (apartemen/rumah), untuk biaya memiliki anak kelak, untuk biaya jalan-jalan, dan masih banyak hal lainnya yang bermanfaat.
ADVERTISEMENT
"Sekarang uang tersebut habis hanya untuk membuat pasangan kamu bahagia, dan itu pun belum menjamin hubungan kalian akan bahagia dan langgeng," ucapnya.
Nah, bila kamu melihat salah satu teman atau sahabat kamu yang mengalami salah satu hal di atas ini, maka sebagai seorang sahabat saling mengingatkan untuk mengenai kemungkinan mereka sedang masuk kedalam suatu toxic financialship.
Segera lah keluar dari sebuah hubungan yang toxic financialship ini agar tidak merugi secara keuangan dan menyesal kemudian hari.
Jadi, apakah kamu termasuk yang terjebak toxic relationship sekaligus toxic financialship?