Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Budiman Sudjatmiko Ingin Konsolidasikan Data untuk Pengentasan Kemiskinan
22 November 2024 18:27 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Kepala Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan (BP Taskin), Budiman Sudjatmiko, telah mengonsolidasikan data dan sinkronisasi program pengentasan kemiskinan tahap satu di berbagai kementerian dan lembaga terkait.
ADVERTISEMENT
Dalam rapat koordinasi (rakor) tahap satu, Budiman mengundang Kementerian Sosial (Kemensos), Kementerian Usaha Mikro dan Menengah, Kementerian Desa, dan Badan Pusat Statistik (BPS).
"Tadi kami membahas masalah konsolidasi data dan sinkronisasi program pengentasan kemiskinan di beberapa kementerian yang kami undang. Tapi karena program pengentasan kemiskinan ini ada di 27 kementerian ada 154 program, rakor ini bukan rakor yang terakhir, ke depan akan ada rakor dengan kementerian lain," ungkap Budiman Sudjatmiko di Menara Danareksa Jakarta, Jumat (22/11).
Dalam kesempatan yang sama, Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf mengungkapkan Kemensos akan menindaklanjuti arahan Presiden Prabowo Subianto untuk mengentaskan kemiskinan di masyarakat berbasis data yang memiliki intervensi akurat, dan terintegrasi antarkementerian dan lembaga.
"Kami menindaklanjuti arahan presiden bagaimana pengentasan kemiskinan ini berbasis data yang akurat, intervensinya akurat, terus terintegrasi antarkementerian. Nah nanti Pak Budiman jadi koordinator menentukan kebijakan umumnya, strateginya, lalu kami di kementerian menindaklanjuti sesuai tugas dan fungsi," jelas Saifullah Yusuf atau akrab disapa Gus Ipul.
ADVERTISEMENT
Gus Ipul mengaku dengan adanya data yang terintegrasi, Kemensos dalam bekerja bisa lebih ringan. Sebab, kata dia, data yang bakal digunakan adalah data tunggal.
"Saya senang karena semua sepakat dengan presiden agar segera mewujudkan data tunggal itu. Semua data kementerian dan lembaga sudah diserahkan kepada BPS setelah itu kita tunggu hasilnya," ungkap Gus Ipul.
Data Tunggal Sedang Disiapkan BPS
Plt Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti, akan menjalankan arahan menyediakan data tunggal yang akurat. Nantinya, kata Amalia, data tersebut akan dijadikan sebagai dasar perumusan kebijakan dalam rangka percepatan pengentasan kemiskinan.
"Kami di BPS bertugas menyediakan data yang akurat dan berkualitas yang dijadikan sebagai dasar perumusan kebijakan dalam rangka percepatan pengentasan kemiskinan," papar Amalia.
ADVERTISEMENT
Amalia menyebut, terdapat berbagai data yang nantinya bisa digunakan, seperti data kemiskinan makro dan mikro. "Terakhir tugas kami harus mengintegrasikan berbagai data menjadi data tunggal yang dimanfaatkan untuk data penyasaran dari program pengentasan kemiskinan," tutur Amalia.
Baik dari data survei maupun sensus, Amalia menekankan mayoritas orang miskin berada di sektor pertanian. Dengan begitu, BPS mesti mencermati betul karakteristik dari orang miskin yang bakal mendapatkan bantuan atau program pengentasan kemiskinan itu.
"Pertama, orang miskin itu mayoritas berada di sektor pertanian, kedua kita harus mencermati karakteristik dari orang miskin yang mau mendapatkan bantuan atau pun program pengentasan kemiskinan," terang Amalia.
Amalia menjelaskan data BPS yang dapat digunakan ialah melihat karakteristik orang miskin. Amalia menerangkan, apabila orang miskin tersebut masih dalam usia produktif kerja, maka sasaran programnya akan diarahkan untuk membantu orang tersebut mendapat pekerjaan dan memperoleh pendapatan.
ADVERTISEMENT
"Dari data kami nanti bisa digunakan antara lain, melihat karakteristik dari orang miskin, kalau yang miskin itu orangnya masih berusia kerja dan karena ketidakmampuannya bekerja sehingga dia miskin, maka nanti penyasaran programnya diarahkan bagaimana agar orang ini bisa bekerja memperoleh pendapatan," terang Amalia.
"Ada juga karakteristik orang miskin yang memang dia sudah tak mampu bekerja karena sudah tua, nah nanti programnya dalam bentuk lain lagi," tambahnya.
Artinya, dari berbagai karakteristik di sektor mana orang miskin itu berada, data tunggal tersebut bisa menjadi salah satu input berharga untuk para kementerian dan lembaga mewujudkan program pengentasan kemiskinan yang lebih tepat sasaran.