Bukan Tiba-tiba, Jokowi Butuh Dua Tahun Putuskan Ibu Kota Baru

31 Juli 2019 11:32 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Jokowi saat meninjau salah satu lokasi calon ibu kota negara di Gunung Mas. Foto: Dok. Biro Sekretariat Pers Presiden
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Jokowi saat meninjau salah satu lokasi calon ibu kota negara di Gunung Mas. Foto: Dok. Biro Sekretariat Pers Presiden
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Gagasan pemindahan ibu kota negara kembali menjadi perbincangan. Di masa pemerintahan Presiden Soeharto, sempat mencuat wacana yang sama. Saat itu Jonggol di Kabupaten Bogor, menjadi pilihan.
ADVERTISEMENT
Kali ini Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah menetapkan, ibu kota Republik Indonesia dipindahkan ke Kalimantan.
“Memang dari dulu sudah saya sampaikan, pindah ke Kalimantan. Nah, Kalimantan-nya, Kalimantan yang mana? Nanti kita sampaikan Agustus,” kata Jokowi di kawasan wisata The Kaldera Toba, Toba Samosir, Sumatera Utara, Selasa (30/7).
Rencana Jokowi memindahkan ibu kota ini, memang bukan ide yang muncul tiba-tiba. Dalam pertemuan dengan pimpinan media beberapa waktu silam, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas, Bambang Brodjonegoro, mengungkapkan hal itu.
Dia memaparkan, diminta menghadap Jokowi tak lama setelah menduduki jabatan Menteri PPN/Kepala Bappenas. Sebelumnya dalam formasi awal kabinet, Bambang menjabat menteri keuangan.
Menteri PPN/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Bambang Brodjonegoro di Kantor Kementerian PPN, Jakarta. Foto: ANTARA FOTO/Wahyu Putro
“Mengenai kronologinya, dua tahun lalu (2017), saya belum lama juga jadi menteri PPN/Kepala Bappenas, itu saya dipanggil Presiden. Kemudian Presiden langsung memberikan perintah kepada saya untuk Bappenas membuat kajian tentang ibu kota baru,” katanya di Hotel Ritz Carlton Mega Kuningan, Jakarta, Mei silam.
ADVERTISEMENT
Dan memang, lanjut dia, pada waktu itu Presiden sudah mengarahkan. “Ya kita memang kalau punya ibu kota baru ini, lebih baik di luar Jawa,” kata Bambang mengutip pernyataan Presiden.
Untuk lokasinya, menurut Bambang, Presiden meminta di tengah wilayah Indonesia.Tidak terlalu ke barat ataupun ke timur. Arahan Presiden itulah yang menjadi dasar Bappenas untuk membuat kajian.
Bukit Nyuling di Kabupaten Gunung Mas, Kalimantan Tengah, menjadi salah satu alternatif lokasi ibu kota baru. Foto: ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak
“Kita sebenarnya (kajian) sudah berjalan satu setengah tahun. Dan sudah cukup detail sampai kepada beberapa kandidat lokasi. Hasil kajian itu saya laporkan kepada Presiden, baru kemudian dibahas di rapat kabinet terbatas,” imbuhnya.
Semula ada empat pilihan lokasi calon pemindahan ibu kota baru. Tiga di Kalimantan yakni di Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Selatan. Serta satu di Sulawesi, yakni Sulawesi Barat.
ADVERTISEMENT