BUMN Dapat Suntikan Dana Rp 37,4 Triliun di RAPBN 2021, Ini Kata Erick Thohir

14 Agustus 2020 23:20 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri BUMN Erick Thohir. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menteri BUMN Erick Thohir. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
ADVERTISEMENT
Pemerintah pada 2021 mendatang akan memberikan suntikan dana ke BUMN melalui skema Penyertaan Modal Negara (PMN), sebesar Rp 37,4 triliun. Hal itu diungkapkan dalam pidato nota keuangan dan pengantar RAPBN 2021 yang disampaikan Presiden Jokowi.
ADVERTISEMENT
Menanggapi hal itu, Menteri BUMN Erick Thohir menyampaikan, penyertaan modal negara ke BUMN bakal menjaga perekonomian nasional.
"Kami di Kementerian BUMN akan terus melakukan transformasi yang selama ini sudah dilakukan sehingga good corporate governance dan transparansi yang sudah dilakukan berjalan baik sehingga berkontribusi pada negara," ujar Erick Thohir dalam konferensi pers RUU RAPBN 2021 dan Nota Keuangan di Jakarta, Jumat (14/8).
Ia menyampaikan bahwa salah satu BUMN yang bakal memperoleh PMN, yakni PT Hutama Karya (Persero) sebesar Rp6,2 triliun. Dana itu akan digunakan untuk membangun jalan tol di wilayah Sumatera dalam rangka menjaga kesenjangan pertumbuhan ekonomi antara Jawa dan Sumatera.
"Saya juga sudah mendapat laporan langsung ketika jalan tol yang tersambung dari Palembang dan Lampung, konsumsi listrik meningkat, karena itu kami melihat jalan tol Sumatera ini memang menjadi sebuah kebijakan yang harus diteruskan dan Insya Allah menjaga keseimbangan ekonomi," kata Erick.
Logo baru Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di Gedung Kementerian BUMN, Jakarta. Foto: Aprillio Akbar/ANTARA FOTO
Selain itu, lanjut dia, PT Pelindo III dan PT Pengembangan Pariwisata Indonesia atau ITDC juga mendapatkan PMN, diharapkan dapat mendukung pengembangan pariwisata maritim.
ADVERTISEMENT
"Kita ingin memastikan Bali menjadi hub untuk tourism nasional, selama ini untuk pariwisata maritim masih ketinggalan," ucapnya.
Erick memaparkan bahwa Pelindo III membangun Pelabuhan Benoa di Bali. Diharapkan, pembangunan itu dapat menghubungkan pariwisata di Bali dengan Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur.
"Pelabuhan Benoa itu menjadi pelabuhan tourism yang juga bisa meningkatkan untuk pertumbuhan ekonomi maritim sehingga disambungkan juga dengan konektivitas kepada Labuan Bajo," kata Erick.
Sementara ITDC, lanjut dia, akan terus mengembangkan kawasan ekonomi khusus (KEK) Mandalika, Nusa Tenggara Barat. Dalam kesempatan itu, Erick juga mengatakan, pihaknya sedang berupaya untuk membangun kawasan industri Batang, Jawa Tengah yang diharapkan mampu bersaing dengan negara tetangga.
"Pembangunan kawasan industri yang ada di Jawa Tengah ini menjadi prioritas. Bagaimana kita bisa mendukung program daripada pemindahan kawasan industri ini bisa lebih kompetitif dengan negara-negara Asia Tenggara lain. Karena itulah diperlukan dukungan dari pemerintah untuk PMN di sini," ujar Menteri BUMN itu.
ADVERTISEMENT