Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Perusahaan Holding BUMN Farmasi yang baru terbentuk belum berencana membuat vaksin virus corona. Direktur Utama Holding BUMN Farmasi, Honesti Basyir mengatakan manajemen holding belum akan membuat vaksin untuk atasi virus corona dalam waktu dekat.
ADVERTISEMENT
"Sampai saat ini rencana pembuatan vaksin tidak, karena untuk membuat vaksin ini tidak sebentar, tapi bagaimana untuk mencegah terlebih dahulu," kata Honesti saat acara press conference Holding BUMN Farmasi di Jakarta, Rabu (5/2).
Dia menceritakan, pembuatan vaksin setidaknya membutuhkan waktu hingga 15 tahun. Sehingga pihak holding BUMN farmasi pun tidak mengutamakan pembuatan vaksin, namun memilih membuat alat pendeteksi virus corona.
"Kita sudah lakukan diskusi dengan beberapa lembaga riset. Menemukan alat deteksi. Kementerian Kesehatan, ristek mendapatkan bibit virus corona, karena itu awalnya. Masing-masing negara cepat mencari vaksin virus corona," jelas dia.
Meski demikian, Honesti meminta kepada seluruh masyarakat agar tidak panik dalam menghadapi kejadian virus corona yang ramai belakangan ini. Menurut dia salah satu obat mujarab untuk mengatasi masalah tersebut adalah dengan menjaga daya tahan tubuh.
ADVERTISEMENT
"Kita tidak berhenti untuk mencari anti virus itu, kita sedang ngobrol dan mencari alat deteksinya dulu, karena kita tidak menyatakan langsung tanpa alat deteksi dini, kita juga sudah bicara dengan Kemenkes. Mudah-mudahan Indonesia tidak ada yang diklaim," tambahnya.
Sebagai informasi Holding BUMN Farmasi baru saja resmi terbentuk pada 31 Januari 2020. Pembentukan Holding BUMN Farmasi ini bertujuan untuk mengembangkan bisnis dan industri farmasi dalam negeri.
Adapun tiga perusahaan tergabung dalam Holding Farmasi BUMN antara lain: PT Kimia Farma Tbk, PT Indofarma Tbk, dan PT Biofarma (Persero).