BUMN Jelaskan Kronologi Serangan Ransomware di BSI: Dari Komputer Lama Pekerja

5 Juni 2023 18:19 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wakil Menteri BUMN II, Kartika Wirjoatmodjo, saat ditemui di Gedung DPR, Rabu (12/4/2023). Foto: Fariza Rizky Ananda/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Wakil Menteri BUMN II, Kartika Wirjoatmodjo, saat ditemui di Gedung DPR, Rabu (12/4/2023). Foto: Fariza Rizky Ananda/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Wakil Menteri BUMN II, Kartika Wirjoatmodjo, mengatakan data Bank Syariah Indonesia (BSI) yang bocor beberapa waktu lalu diduga diambil melalui komputer pekerja di kantor cabang.
ADVERTISEMENT
"Jadi BSI ini memang ada serangan ransomware. Tapi sampai saat ini yang kami ketahui, data yang keretas ini data di level PC, pekerja," kata Tiko sapaan akrabnya, usai Rapat dengan Komisi VI DPR RI, Senin (5/6).
Dirinya mengatakan komputer yang dipakai di kantor cabang merupakan komputer lama yang masih menggunakan USB. Sehingga, USB yang dipasangkan ke dalam komputer cabang dapat dengan mudah menyalin data operasional bank seperti aplikasi kredit dan data marketing.
"Itu kan kemarin, misalnya data mengenai aplikasi kredit, data marketing, jadi itu data-data yang dari personal computer-nya pegawai cabang. Kan tadi sudah dicontohin, misalnya kayak data operasi kredit, gitu-gitu yang muncul Kemarin. Jadi misalnya siapa aja yang ngajuin KPR, kayak gitu-gitu" ujar Tiko.
ADVERTISEMENT

Ada Peremajaan Komputer Pekerja BSI

Ia memastikan bahwa komputer yang digunakan di kantor cabang akan diremajakan atau diperbaharui. Sehingga tidak ada akses yang bisa digunakan peretas untuk mengambil data dari komputer cabang.
Meski begitu, Tiko menegaskan bahwa data yang bocor beberapa waktu lalu bukanlah data rahasia nasabah seperti data mutasi tabungan.
"Data operasional, tapi bukan data yang rahasia nasabah. Belum, nah ini belum. Ada (data nasabah), tapi bukan data liabilitas, kan yang rahasia itu kan kalau core banking, data mutasi liabilitas, misalnya data mutasi tabungan. Nah itu, so far itu belum kita lihat," tutur Tiko.
Tiko juga mengatakan meluncurkan mobile banking BSI baru sebagai upaya meningkatkan kualitas mobile banking agar setara dengan Bank Mandiri.
Sebelumnya, BSI mencopot Direktur Teknologi Informasi (IT) Achmad Syafii dan Direktur Manajemen Risiko Tiwul Widyastuti, buntut layanan BSI yang eror selama 4 hari berturut-turut.
ADVERTISEMENT