Bus TransJakarta Mesin Diesel vs Listrik, Mana yang Lebih Unggul?

Peluncuran 30 armada bus listrik di kawasan Monas, Jakarta, Selasa (8/3/2022). Foto: Haya Syahira/kumparan

Bus listrik TransJakarta resmi beroperasi di Jakarta mulai Selasa (8/3) kemarin. Rencananya, semua armada Transjakarta akan berganti dari yang sebelumnya menggunakan mesin diesel berbahan bakar solar menjadi listrik.

Penggantian seluruh unit TransJakarta ini dilakukan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk mendukung program Indonesia bebas emisi pada 2025 mendatang.

Sebetulnya, apa saja perbedaan antara bus TransJakarta yang menggunakan mesin diesel yang berbahan bakar solar dan listrik?

1. Sumber Daya

Sumber daya utama bus TransJakarta diesel adalah bahan bakar diesel, sementara bus listrik menggunakan daya listrik. Bus listrik TransJakarta memiliki kapasitas baterai sebesar 324 kWh dengan jarak tempuh hingga 250 km atau 17 jam beroperasi.

Peluncuran 30 armada bus listrik di kawasan Monas, Jakarta, Selasa (8/3/2022). Foto: Haya Syahira/kumparan

“Kita berharap dengan adanya bus listrik maka masyarakat akan makin tersadarkan tentang pentingnya kesadaran ramah lingkungan dan pentingnya usaha kita untuk mengurangi emisi di kota kita,” pungkas Anies, dalam acara peresmian di Monas, Selasa (8/3).

2. Komponen Penggerak

Komponen penggerak bus diesel adalah motor bakar torak sedangkan bus listrik adalah motor listrik. Bus ini dioperasikan oleh PT Mayasari Bakti tersebut dari Balai Kota DKI Jakarta ke Monumen Nasional (Monas).

Sementara pengadaannya dilakukan PT Vektr Mobiliti Indonesia (VKTR) bekerja sama dengan BYD Auto dari China. VKTR adalah entitas baru yang bergerak di bidang pengembangan industri kendaraan listrik. VKTR merupakan spin-off dari PT Bakrie Autoparts atau anak usaha PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR).

3. Penyimpanan Sumber Daya

Penyimpanan sumber daya bus diesel terletak di tangki bahan bakar, sedangkan bus listrik adalah battery pack yang dapat diisi ulang.

Gubernur Anies Baswedan saat peluncuran bus listrik Transjakarta di Plaza Monas, Jakarta Selasa (8/3). Foto: Dok. PPID Jakarta

Sebanyak 30 bus listrik VKTR-BYD yang beroperasi di rute non-BRT Transjakarta merupakan bus BYD tipe K-9 low deck yang memiliki panjang 12 meter. Kapasitas maksimal bus jenis ini adalah 60 penumpang untuk duduk dan berdiri.

Plt. Kepala Divisi Sekretaris Perusahaan dan Humas PT Transportasi Jakarta (TransJakarta), Angelina Betris mengatakan, semua armada TransJakarta akan berganti armada bus baru yang bebas emisi pada tahun 2025.

"Saat ini kami sudah mengoperasikan armada rendah emisi untuk rute Senen-Bundaran Senayan (1P) yang siap melayani masyarakat mulai pukul 05.00-21.30 WIB dengan tarif regular Rp 3.500 sekali jalan. Ke depan, semua armada akan beralih menjadi bus listrik secara bertahap. Mari menjadi saksi perubahan besar pada layanan transportasi berbasis bus,” kata Betris, Selasa (8/3).