Buwas: Bulog Punya Stok Beras 2,3 Juta Ton, 2020 Tak Perlu Impor Lagi

1 November 2019 15:45 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pekerja memanggul karung beras Bulog di Gudang Bulog Kelapa Gading, Jakarta. Foto: ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
zoom-in-whitePerbesar
Pekerja memanggul karung beras Bulog di Gudang Bulog Kelapa Gading, Jakarta. Foto: ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
ADVERTISEMENT
Perum Bulog mencatat stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP) saat ini tersedia sebanyak 2,3 juta ton. Sementara jumlah stok beras untuk kepentingan komersial ada sekitar 170 ribu ton.
ADVERTISEMENT
“Kita akan ada kurang ada nambah, tapi hari ini 2,3 juta ton. Itu untuk CBP kita,” ujar Direktur Utama Bulog Budi Waseso di Kementerian BUMN, Jakarta, Jumat (1/11).
Dari jumlah itu, Ia menambahkan setidaknya sekitar 900 ribu ton merupakan beras sisa impor yang masih ada.
“2,3 sekian juta, masih sisa impor tahun lalu, kalau enggak salah 900 ribu (ton),” imbuhnya.
Pihaknya mengaku, stok beras yang dimiliki Bulog itu fokus digunakan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. Sebab untuk ekspor bukan wewenang pihaknya.
Contoh beras fortivikasi yang diluncurkan oleh Perum Bulog. Foto: Elsa Olivia Karina L Toruan/kumparan
“Data mengenai ketersediaan stok beras untuk keperluan ekspor itu, sepenuhnya merupakan wewenang pihak Kementerian Perdagangan dan Kementerian Perindustrian," tuturnya.
Buwas juga menegaskan, jumlah stok beras CBP tersebut sudah mencukupi untuk memenuhi kebutuhan Natal dan Tahun Baru nanti. Begitupun untuk kebutuhan sampai masa panen raya pada sekitar bulan Maret 2020, katanya bisa cukup dan tidak perlu lagi impor.
ADVERTISEMENT
“Ini sudah mulai hujan, Desember tanam, Maret (2020) sudah panen dong, puncaknya April, katakanlah maksimal Mei, kita sudah serap sebanyak-banyaknya. Tidak perlu impor lagi,” pungkasnya.