Buwas: Bulog Hanya Pakai Data BPS

1 November 2019 15:28 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso di Gedung BUMN, Jumat (1/11). Foto: Nurul Nur Azizah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso di Gedung BUMN, Jumat (1/11). Foto: Nurul Nur Azizah/kumparan
ADVERTISEMENT
Perum Bulog menegaskan hanya menggunakan acuan data yng diproduksi dari Badan Pusat Statistik (BPS). Data BPS dipakai sebagai rujukan atas berbagai kebijakan suplai pangan.
ADVERTISEMENT
Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso (Buwas) mengatakan, dirinya percaya terhadap data BPS, sebab sudah cukup valid sebagai acuan.
"Data ya harus satu, BPS. Saya hari ini tetap pegang data BPS, saya tidak pakai data saya, karena data BPS imbangannya itu data BI (Bank Indonesia)," kata Buwas di Kementerian BUMN, Jakarta, Jumat (1/11).
Buwas menambahkan, penggunaan satu sumber yang pasti sesuai standar nasional tersebut juga bisa menghindarkan dari berbagai kerancuan hingga polemik yang mungkin timbul. Seperti, dalam hal importasi.
Direktur Utama Bulog, Budi Waseso. Foto: Faiz Zulfikar/kumparan
“Jadi kalau disuruh impor, mana datanya di BPS kan enggak ada. Kalau data BPS lebih kan enggak perlu impor. Kalau data BPS stoknya minim karena cuaca tidak bagus, ya saya ikuti, harus impor," ucapnya.
ADVERTISEMENT
Tak hanya Buwas, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo pun menegaskan pihaknya juga mengikuti Badan Pusat Statistik (BPS). Hal itu terkait data pertanian dan BPS yang selama ini seringkali dinilai timpang.
Syahrul memandang, data pertanian dan BPS semestinya memang idealnya bisa sinkron dan saling menunjang. Sebab imbasnya, bisa mengoptimalkan program-program pertanian agar bisa berjalan baik.
“Karena memang begitulah seharusnya BPS itu, harus menjadi pusat data nasional kita,” ujar Syahrul usai pertemuan dengan Kepala BPS di Kantor BPS, Jakarta, Selasa (29/10).