BYD hingga VW Wajib Produksi Mobil Listrik di RI Akhir 2025, Kapasitas 280 Ribu

6 Mei 2025 15:27 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tampilan Denza D9 saat dipamerkan pada kumparan New Energy Vehicle Summit 2025 di MGP Space, SCBD Park, Jakarta, Selasa (6/5/2025). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Tampilan Denza D9 saat dipamerkan pada kumparan New Energy Vehicle Summit 2025 di MGP Space, SCBD Park, Jakarta, Selasa (6/5/2025). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
ADVERTISEMENT
Sebanyak 7 produsen kendaraan listrik luar negeri mulai bikin mobil listrik di Indonesia tahun ini. Produksi tersebut merupakan kewajiban karena mereka sudah berjualan lebih dulu mobil listrik yang didatangkan langsung dari negara masing-masing di Indonesia dengan berbagai insentif yang diberikan sesuai Perpres Nomor 79 Tahun 2023.
ADVERTISEMENT
Deputi Bidang Infrastruktur Dasar Kementerian Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan M. Rachmat Kaimuddin menyebut ketujuh produsen itu adalah BYD dari China, Citroën dari Prancis, AION dari China, Maxus atau SAIC Motor dari China, Geely dari China, VinFast dari Vietnam, dan Volkswagen dari Jerman.
"Di tahun 2025 akhir atau 2026 ini, teman-teman (produsen mobil listrik) yang ikut program Pepres 79 itu harus sudah mulai berproduksi. Kita sudah mengantisipasi ada tambahan kapasitas produksi 280 ribu unit lagi," kata dia dalam sambutannya di acara kumparan New Energy Vehicle Summit 2025 di MGP Space, Jakarta, Selasa (6/5).
Dengan kapasitas produksi 280 ribu unit per tahun, total produksi mobil listrik di Indonesia bisa mencapai 350 ribu unit. Total investasi Rp 15 triliun.
Deputi Bidang Infrastruktur Kemenko IPK M. Rachmat Kaimuddin memberikan keynote speech pada kumparan New Energy Vehicle Summit 2025 di MGP Space, SCBD Park, Jakarta, Selasa (6/5/2025). Foto: Syawal Darisman/kumparan
"Jadi harapan kita di akhir tahun ini atau di awal tahun depan, investasi yang masuk dan kapasitas produksi kita akan menjadi naik. Jadi bisa menjadi 5 kali lipat," katanya.
ADVERTISEMENT
Dalam acara yang sama, Menteri Investasi sekaligus CEO Danantara Rosan Roeslani juga menyebut dengan mulai berproduksinya BYD hingga VW, bisa menjadikan Indonesia sebagai produsen mobil listrik dunia dalam beberapa tahun ke depan.
"Di 2030 itu kita memprediksi produksi kendaraan listrik dapat meningkat menjadi 2,5 juta unit per tahunnya," jelasnya.
Menteri Investasi dan Hilirisasi Rosan Roeslani memberikan keynote speech pada kumparan New Energy Vehicle Summit 2025 di MGP Space, SCBD Park, Jakarta, Selasa (6/5/2025). Foto: Syawal Febrian Darisman/kumparan
Bukan hanya sebagai produsen mobil listrik, Indonesia juga paket lengkap di ekosistem kendaraan listrik karena memiliki banyak sumber daya untuk memproduksi komponen kendaraan. Mulai dari hulu saja, terintegrasi seperti nikel sebagai bahan baku baterai kendaraan listrik, anoda, cell battery, battery pack, hingga recycle battery.
Produksi baterai dan komponennya ini pun kata dia berpotensi diekspor ke berbagai negara di masa depan.
ADVERTISEMENT
"Jadi the whole ecosystem ini sudah ada. Oleh sebab itu investasinya cukup signifikan Rp 157 triliun pada 4 tahun terakhir," katanya.