Bye Dolar AS, Transaksi Dagang RI dengan China Sebentar Lagi Pakai Rupiah-Yuan

18 Maret 2021 17:27 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mata uang China Yuan Foto: Reuters/Thomas White
zoom-in-whitePerbesar
Mata uang China Yuan Foto: Reuters/Thomas White
ADVERTISEMENT
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan, kerja sama local currency settlement (LCS) dengan Bank Sentral China, People's Bank of China (PBoC), saat ini masuk tahap finalisasi untuk segera beroperasi.
ADVERTISEMENT
LCS merupakan kerja sama Indonesia dengan beberapa bank sentral negara lain untuk mendorong penggunaan mata uang lokal dalam penyelesaian transaksi perdagangan bilateral dan investasi langsung. Tujuannya untuk meningkatkan penggunaan mata uang lokal dan mengurangi ketergantungan terhadap dolar AS.
Transaksi LCS sendiri meliputi penggunaan kuotasi nilai tukar secara langsung serta perdagangan antarbank untuk mata uang negara tersebut dan rupiah. Kerja sama juga mencakup sharing informasi dan diskusi secara berkala antarotoritas.
“Dengan Tiongkok dalam tahap finalisasi untuk operasionalisasinya. Secara kebijakan sudah disepakati, teknik operasionalnya sedang difinalisasi,” ujar Perry saat konferensi pers secara virtual, Kamis (17/3).
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo. Foto: Dok. Departemen Komunikasi Bank Indonesia.
Dia melanjutkan, penggunaan mata uang lokal antara Indonesia dengan China sudah disepakati. Hal ini dituangkan dalam Nota Kesepahaman yang dilakukan pada tahun lalu.
ADVERTISEMENT
Adapun saat ini, Indonesia juga sudah menjalin kerja sama penggunaan mata uang lokal dengan Malaysia, Thailand, dan Jepang. Perry mengatakan, saat ini kedua belah pihak juga terus menjalin komunikasi dengan para eksportir dan importir di mitra negara tersebut.
“Dengan Malaysia dan juga Jepang, termasuk promosi perdagangan dan investasinya. Langkah-langkah dalam dua bulan ini, kantor-kantor BI di luar negeri sangat giat kerja sama dengan KBRI,” tambahnya.
***
Saksikan video menarik di bawah ini: