Cabai Rawit Merah Tembus Rp 81.000/Kg, di Kaltara Rp 145.000/Kg Jelang Nataru

24 Desember 2023 18:03 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pedagang memilah cabai rawit merah di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta, Rabu (22/12/2021). Foto: Galih Pradipta/Antara Foto
zoom-in-whitePerbesar
Pedagang memilah cabai rawit merah di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta, Rabu (22/12/2021). Foto: Galih Pradipta/Antara Foto
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sejumlah bahan pangan terpantau mengalami kenaikan menjelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 (Nataru). Panel harga Badan Pangan Nasional (Bapanas) mencatat, harga cabai rawit merah hari ini, Minggu (24/12) tembus di angka Rp 81.780 per kg, naik 1,98 persen atau Rp 1.590 dibanding 24 November 2023.
ADVERTISEMENT
Dalam rentang waktu yang sama, 24 November 2023-24 Desember 2023, cabai merah kriting naik Rp 210 atau 0,36 persen menjadi Rp 58.020 per kg. Kemudian daging sapi murni naik Rp 360 menjadi Rp 135.150 per kg, bawang merah naik Rp 280 atau 0,82 persen menjadi Rp 34.340 per kg, sementara daging ayam ras naik Rp 310 atau 0,89 persen menjadi Rp 35.160 per kg.
Sementara beberapa bahan pangan yang hari ini turun, dibanding 24 November lalu adalah beras premium yang turun hanya Rp 20 menjadi Rp 14.980 per kg, lalu beras medium turun Rp 30 menjadi Rp 13.180 per kg, kemudian telur ayam ras turun Rp 50 menjadi Rp 28.280 per kg, minyak goreng kemasan sederhana turun Rp 90 menjadi Rp 17.300 per liter, hingga minyak goreng curah yang turun Rp 80 menjadi Rp 14.640 per liter.
Pekerja menimbang telur ayam hasil panen di sebuah peternakan ayam petelur di Wonokoyo, Malang, Jawa Timur, Selasa (21/9/2021). Foto: ARI BOWO SUCIPTO/ANTARA FOTO
Dalam kategori wilayah dengan harga pangan paling mahal, untuk cabai merah kriting adalah Maluku Utara dengan harga Rp 99.390 per kg, dan termurah Rp 35.390 per kg di Aceh. Sedangkan untuk cabai rawit merah termahal adalah di Kalimantan Utara yang tembus Rp 145.880 per kg, dan paling murah Rp 43.800 per kg di Sumatera Barat. Semua harga tersebut adalah harga di tingkat pedagang eceran.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan atau Zulhas mengatakan, menjelang Nataru ini harga barang kebutuhan pokok (bapok) stabil. Bahkan, kata Zulhas, harga cabai juga berangsur turun.
Turunnya harga itu diketahui Zulhas usai blusukan ke sejumlah pasar di berbagai wilayah di Indonesia, salah satunya di Pasar Baru Mamuju, Sulawesi Barat. Harga cabai di pasar itu turun menjadi sekitar Rp 50 ribu per kg dari sebelumnya dijual sekitar Rp 70 ribu per kg.
"Di sini harga-harga stabil, bahkan turun. Cabai Rp 50 ribu, yang (beberapa hari) kemarin sempat Rp 120 ribu di Jawa," ujar Zulhas setelah blusukan di Pasar Baru Mamuju, Sulbar, Rabu (20/12).
Sehari sebelumnya, Zulhas juga melakukan blusukan di Pasar Bulu, Semarang, Jawa Tengah. Di pasar tradisional itu, pun semringah karena harga cabai juga sudah turun.
ADVERTISEMENT
"Cabai Rp 48 ribu (per kilogram). Hore, harga cabai turun," kata Zulhas, semringah sambil bertepuk tangan di Pasar Bulu, Semarang, Jateng, Selasa (19/12).
Zulhas menjelaskan dari pantauannya sudah tidak ada lagi cabai dengan harga di atas Rp 100 ribu per kg. Menurutnya, komoditas cabai di sejumlah daerah telah panen sehingga persediaan berlimpah.
"Cabai sudah murah, karena di Aceh panen, di NTB panen," tutur Zulhas yang pertengahan pekan kemarin juga blusukan ke pasar di Aceh.