Cari William Tanuwijaya, Megawati Kritik Tokopedia

29 Juni 2021 19:36 WIB
·
waktu baca 2 menit
CEO Tokopedia William Tanuwijaya memberikan paparan dalam acara konferensi pers "Dampak Tokopedia Terhadap Perekonomian Indonesia" di Jakarta, Kamis (10/10). Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
CEO Tokopedia William Tanuwijaya memberikan paparan dalam acara konferensi pers "Dampak Tokopedia Terhadap Perekonomian Indonesia" di Jakarta, Kamis (10/10). Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
ADVERTISEMENT
CEO Tokopedia William Tanuwijaya mendapat kritik terbuka dari Presiden kelima RI Megawati Soekarnoputri. Dalam acara Sarasehan Nasional dengan tema Indonesia Muda Membaca Bung Karno yang digelar secara virtual, Selasa (29/6), Megawati mencari William dan melontarkan kritik untuk Tokopedia.
ADVERTISEMENT
Kepada William, Megawati mengungkapkan keheranannya karena Tokopedia lebih banyak menghadirkan produk dari luar Indonesia.
"Mungkin tadi saya dengar, tadi ada yang jadi pemilik Tokopedia. Siapa tadi yang punya Tokopedia? Nah, Wiliam. Tapi saya boleh loh buat kritik sedikit ya, itu kritik membangun. Kalau saya browsing online di Tokopedia, kenapa ya yang disuguhkan selalu, sekarang-sekarang loh, berubah itu barang-barangnya made non Indonesia," kata Megawati.
Fakta ini, kata Megawati, berbeda dengan seruan Presiden Jokowi yang meminta digital platform mengutamakan produk buatan dalam negeri dan UMKM.
"Padahal Pak Jokowi sebagai presiden sudah mengatakan mari kita bantu UMKM," Ketum PDIP ini.
Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri akan berbicara soal reformasi sistem perpajakan lewat Webinar Nasional, Jumat (28/5). Foto: Dok. Istimewa
Megawati mengatakan, sudah seharusnya UMKM dibantu karena mereka harus menghadapi tantangan berupa kemunculan produk-produk luar negeri.
ADVERTISEMENT
"Mereka (UMKM) itu sangat rapuh, kerena apa? Mereka sangat tradisional, mereka sangat cinta pada budaya bangsa," ujarnya.
Oleh karena itu, perlu ada dorongan atau bantuan dari sejumlah pihak. Sehingga tetap bertahan di tengah arus persaingan yang cukup ketat.
"Ada yang bikin keranjang, batik, kain, sangat rapuh, kenapa? Karena mereka tidak tahu bagaimana cara berusaha. Itu makanya saya bilang rapuh, mereka sangat mudah, maaf, untuk ditipu," tegasnya.
Pada 4 Maret 2021 lalu, Presiden Jokowi menggaungkan kampanye benci produk impor saat membuka Rapat Kerja Nasional Kementerian Perdagangan. Ia mengajak masyarakat agar lebih memilih menggunakan barang-barang produksi dalam negeri.
“Produk dalam negeri gaungkan, gaungkan juga benci produk-produk luar negeri, bukan hanya cinta tapi benci. Cinta barang kita, benci produk luar negeri,” ujar Jokowi.
ADVERTISEMENT
Jokowi bahkan meminta Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi untuk menggeser produk-produk impor terutama di mal ke tempat yang tidak strategis. Jokowi meminta supaya rak-rak depan diisi oleh produk lokal dari Usaha Kecil Mikro dan Menengah (UMKM).