Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Cek Data Bandara Baru Sepi, Bikin Utang Angkasa Pura I Bisa Bengkak Rp 38 T
5 Desember 2021 6:20 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Pengelolaan sejumlah bandara baru yang sepi penumpang, jadi salah satu penyebab membengkaknya utang BUMN pengelola bandara, PT Angkasa Pura I . Di antara bandara baru itu, contoh yang diungkapkan Wakil Menteri (Wamen) BUMN Kartika Wirjoatmodjo, adalah Bandara Baru Yogyakarta (YIA).
ADVERTISEMENT
Imbas dari membengkaknya biaya operasional bandara baru yang sepi penumpang, Kartika Wirjoatmodjo menyebut PT Angkasa Pura I (Persero) atau AP I memiliki beban utang mencapai Rp 35 triliun. Utang itu bahkan bisa bengkak jadi Rp 38 triliun.
"AP I ini memang kondisinya berat, dengan utang Rp 35 triliun dan rate loss (kerugian rata-rata) per bulan Rp 200 miliar. Kalau tidak direstrukturisasi, setelah pandemi utangnya bisa mencapai Rp 38 triliun," kata Tiko dalam rapat dengan DPR, seperti dikutip dari akun Facebook Komisi VI DPR, Minggu (5/12).
"Memang beban mereka berat sekali, karena banyak bandara baru. Seperti bandara baru Yogyakarta itu di Kulon Progo, itu (biaya pembangunannya) sampai Rp 12 triliun. Dan begitu dibuka langsung kena pandemi," lanjut pria yang akrab disapa Tiko.
ADVERTISEMENT
Cek Fakta Sepi Penumpang di Bandara Baru Yogyakarta
Bandara baru Yogyakarta atau Yogyakarta International Airport (YIA) di Kulon Progo, diresmikan Presiden Jokowi di tengah situasi pandemi, yakni Agustus 2020. Direktur Utama Angkasa Pura I Faik Fahmi, kepada kumparan menuturkan bandara itu dibangun dengan kapasitas 20 juta penumpang per tahun.
Seperti apa data soal penumpangnya di masa pandemi? Data Angkasa Pura I mengungkapkan traffic penumpang sepanjang Januari-November 2021 (11 bulan) tercatat hanya 1,2 juta penumpang.
"Angka itu lebih tinggi 24 persen dibanding traffic penumpang pada 2020 yang sebesar 996.681 pergerakan penumpang," kata Faik Fahmi pada kumparan, Sabtu (4/12). Sementara pada November lalu, ujarnya, jumlah mencapai 167.430 orang. Jumlah itu tumbuh 26 persen dibanding Oktober 2021 yang hanya sebesar 132.913 penumpang.
ADVERTISEMENT
Meski jumlah penumpang masih jauh dari kapasitasnya, namun Dirut Angkasa Pura I menambahkan, keberadaan bandara baru Yogyakarta itu mendongkrak pertumbuhan ekonomi Kulon Progo.
"Sebelum 2018, pertumbuhan ekonomi di Kulon Progo hanya berkisar 4 persen hingga 5,2 persen. Tapi dengan adanya YIA, ekonomi di wilayah tersebut melonjak hingga 11,3 persen pada 2020, bahkan melampaui DI Yogyakarta yang hanya 7 persen,"