CEO Maybank Bahas Transformasi Digital RI yang Sudah Maju Pesat di AIPF 2023

7 September 2023 17:22 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Group President & Chief Executive Officer, Maybank, Dato’ Khairussaleh Ramli dalam si diskusi panel subtema ke-III yaitu Inclusive Digital Transformation bertajuk ˜Bridging Digital Divide: Opportunities and challenges in Digitizing Infrastructure & MSME’s di forum ASEAN AIPF 2023, Rabu (6/9). dok. Maybank
zoom-in-whitePerbesar
Group President & Chief Executive Officer, Maybank, Dato’ Khairussaleh Ramli dalam si diskusi panel subtema ke-III yaitu Inclusive Digital Transformation bertajuk ˜Bridging Digital Divide: Opportunities and challenges in Digitizing Infrastructure & MSME’s di forum ASEAN AIPF 2023, Rabu (6/9). dok. Maybank
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Group President & Chief Executive Officer Maybank, Dato’ Khairussaleh Ramli, menjadi salah satu panelis dalam sesi diskusi panel subtema ke-III yaitu Inclusive Digital Transformation bertajuk ˜Bridging Digital Divide: Opportunities and challenges in Digitizing Infrastructure & MSME’s yang diselenggarakan di Jakarta, Rabu (6/9).
ADVERTISEMENT
Hal ini merupakan dalam rangka mempererat kerja sama antara sektor swasta dan publik di kawasan Indo-Pasifik, KTT ASEAN Ke-43 dalam forum ASEAN Indo-Pacific Forum 2023.
Dato’ Khairussaleh Ramli menyampaikan poin-poin terkait perkembangan inklusivitas transformasi digital, khususnya di Indonesia, belakangan ini.
Termasuk perkembangan transformasi digital di Indonesia belakangan ini telah mengalami kemajuan yang sangat pesat, dimulai dengan hadirnya Gojek yang kemudian disusul oleh startup lainnya seperti GoTo, Tokopedia, Bukalapak, dan perusahaan sejenis lainnya.
Group President & Chief Executive Officer, Maybank, Dato’ Khairussaleh Ramli dalam si diskusi panel subtema ke-III yaitu Inclusive Digital Transformation bertajuk ˜Bridging Digital Divide: Opportunities and challenges in Digitizing Infrastructure & MSME’s di forum ASEAN AIPF 2023, Rabu (6/9). dok. Maybank
“Salah satu perkembangan penting dalam kaitan tersebut adalah hadirnya market places yang kemudian dimanfaatkan masyarakat untuk memasarkan produk baik secara B-to-B maupun B-to- C. Hadirnya market places ini memberikan kemudahan bagi pelaku UMKM untuk bergabung dan menampilkan dan memasarkan produknya,” ungkapnya seperti dikutip, Kamis (7/9).
ADVERTISEMENT
Kemudian perkembangan penting lain adalah meningkatnya penggunaan fasilitas pembayaran berbasis digital yang telah membentuk ekosistem tersendiri. Tren lain yang semakin marak terjadi adalah berkembangnya penyediaan pendanaan dan pembiayaan dari perusahaan Fintech dan dari bank digital, menambah pilihan pembiayaan dari jasa perbankan.
“Hadirnya market places, pembayaran digital maupun pembiayaan berkaitan erat dari segi cashflow yang semakin beragam dan telah menjadi tren baru,” tambah Dato’ Khairussaleh Ramli.
Ia melihat perkembangan transformasi digital juga mendapat dukungan pemerintah, regulator terkait dan Bank Sentral. Selama hampir tiga tahun terakhir, Bank Indonesia (BI) telah mengeluarkan berbagai inisiatif dalam mendukung pembayaran digital, seperti QRIS, SNAP serta menyediakan infrastruktur pendukung pembayaran digital.
Group President & Chief Executive Officer, Maybank, Dato’ Khairussaleh Ramli dalam si diskusi panel subtema ke-III yaitu Inclusive Digital Transformation bertajuk ˜Bridging Digital Divide: Opportunities and challenges in Digitizing Infrastructure & MSME’s di forum ASEAN AIPF 2023, Rabu (6/9). dok. Maybank
Selain itu, Pemerintah dan Bank Sentral juga mendorong transaksi keuangan secara digital. Sementara, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah memperkenalkan regulatory sandbox, yang memberikan peluang kepada bank-bank di Indonesia untuk melaksanakan uji coba menggunakan data non tradisional dalam melakukan credit scoring.
ADVERTISEMENT
Dato’ Khairussaleh Ramli juga mengungkapkan perihal inisiatif dalam membangun inklusi keuangan dan keberlanjutan yang di dalamnya termasuk sektor UMKM. Inisiatif ini telah mendorong berbagai institusi perbankan mewujudkan agenda Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SGDs) dengan menjangkau sektor UMKM.
Di mana, hingga saat ini, Maybank merupakan satu-satunya bank di ASEAN yang hadir di 10 negara ASEAN dan merupakan urutan keempat bank terbesar berdasarkan aset, yakni sebesar USD 220 miliar. Di Indonesia, Maybank memiliki sekitar 11.000 staf dari 43.000 staf atau hampir 25 persen karyawan Bank berada di Indonesia.