Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Cerita Eksportir RI Kebanjiran Pesanan Domba dari Malaysia
28 Juni 2018 19:12 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:07 WIB
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
CEO Inkopmar Cahaya Buana Rio Lukman mengatakan, domba-domba tersebut akan didatangkan secara bertahap. Untuk tahap awal, pihaknya akan mengirimkan sebanyak 5.000 ekor terlebih dahulu pada awal Juli mendatang.
"Kita akan melakukan simulasi dulu sebelum berangkat karena kalau simulasi ini tidak dilakukan maka pihak Malaysia enggak akan mau. Simulasi udah dilakukan dan hasilnya tingkat mortalitas di awal itu sekitar 5% dan enggak ada masalah," kata Lukman saat ditemui usai peluncuran pelepasan ekspor domba ke Malaysia di Surabaya, Jawa Timur, Kamis (28/6).
Menurut Lukman, nilai ekspor untuk 60.000 ekor domba ini sekitar Rp 108 miliar. Artinya, jika di tahap awal ini pihaknya mengekspor sekitar 5.000 ekor domba maka nilainya sekitar Rp 9 miliar.
ADVERTISEMENT
Ia bercerita, untuk satu ekor domba ditaksir sekitar Rp 1,8 juta. Nilai tersebut sama dengan satu domba dengan bobot 30-35 kilogram (kg). Hal ini sesuai dengan keinginan Malaysia yang meminta agar satu domba yang diekspor berukuran 30-35 kg.
Lukman menuturkan, untuk 1 kg daging domba hidup, dirinya mendapatkan harga Rp 36.500 dari tingkat peternak. Dengan demikian, 1 ekor domba harganya dibanderol sekitar Rp 1,27 juta, jumlah tersebut belum termasuk biaya transportasi.
"Untuk transportasi biayanya sangat besar, dalam bisnis apapun transportasi bisa mengandung biaya besar, ini kisaran cost-nya 40%," jelas Lukman.
Ditemui di tempat yang sama, Ketua Asosiasi Peternak Domba Ekspor Jember Agus Sholehul Huda mengatakan, dengan adanya peluang ekspor domba ke Malaysia ini memberikan keuntungan bagi para peternak. Apalagi sejak kelompoknya menjadi mitra Inkopmar Cahaya Buana. Jika sebelumnya peternak hanya mempu menjual dombanya Rp 33.000/kg kini pihaknya bisa menjual Rp 36.500/kg.
ADVERTISEMENT
"Yang bikin untung sebenarnya kontrak itu, karena ada ketetapan harga kita punya porsi tawar disitu. Jadi kalau ada bakul yang ngambil kita kasih diharga atasnya kalau mau Rp 40.000/kg silakan. Kalau enggak mau kita kasih ke Inkopmar. Jadi di sini buat kita punya posisi tawar dan ada kepastian pembeli," ujarnya.