Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Cerita Petani Milenial ke Jokowi: 3 Tahun Tanam Porang, Pulang Bisa Bawa Mobil
19 Agustus 2021 22:35 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Presiden Jokowi berdialog dengan para petani milenial di sela kunjungan kerjanya di Madiun, Jawa Timur. Di antara petani milenial yang ikut diskusi, ada yang bertanam porang dan berbagi kisah suksesnya membudidayakan umbi-umbian andalan ekspor itu.
ADVERTISEMENT
Adalah Yoyok Triyono, petani milenial yang sudah jadi generasi ketiga bertanam porang. Menurutnya, usai menamatkan sekolah dia tak ke kota mencari kerja, namun mengikuti jejak kakek dan ayahnya bertanam porang.
"Petani milenial, petani muda di desa kami di Madiun, kalau zaman dulu lulus sekolah cari kerja di kota. Kalau sekarang tidak Pak, lulus sekolah jadi petani porang. Tiga tahun berjuang bertani porang, setelah tiga tahun bawa pulang mobil," papar Yoyok di hadapan Presiden Jokowi, Kamis (19/8).
Dialog Presiden Jokowi dengan para petani milenial itu, berlangsung di sela kunjungannya ke PT Asia Prima Konjac di Madiun, Jawa Timur. Perusahaan ini merupakan salah satu industri pengolahan dan eksportir porang.
Kepada Presiden Jokowi, Yoyok memaparkan betapa menggiurkannya prospek bercocok tanam umbi-umbian yang sedang naik daun tersebut. Hal ini pun telah menarik minat anak-anak muda di Madiun untuk menggelutinya.
ADVERTISEMENT
"Kalau dengar ceritanya yang terakhir tadi, semua ingin jadi petani porang jangan-jangan nanti," jawab Presiden Jokowi diiringi gelak tawa para petani yang hadir.
Yoyok baru mulai menanam porang dari 2010 dan awalnya hanya memiliki lahan seluas 0,3 hektare yang merupakan warisan dari ayahnya. Sekarang, luas lahan yang dimiliki Yoyok telah mencapai tiga hektare.
Menurutnya, porang adalah komoditas yang sangat menjanjikan karena tidak hanya umbinya saja yang laku. Selain itu, porang juga cukup mudah untuk ditanam.
"Alhamdulillah (tahun) 2020 Pak Menteri sudah melepas varietas Madiun 1 dan penangkarnya kami semua, Pak. Jadi budidaya tanaman porang tanam sekali, bisa dipanen tahun kedua atau tahun ketiga. Setelah itu bertahap setiap tahun tanpa harus tanam lagi," jelas Yoyok.
ADVERTISEMENT
"Dari angka itu rupiahnya berapa kalau boleh tahu?" tanya Presiden Jokowi.
"Kurang lebih sekitar Rp 35-40 juta," jawab Warsito.
Di akhir dialog tersebut, Presiden Jokowi menjelaskan bahwa pemerintah ingin membangun sebuah ekosistem yang saling menguntungkan di mana selain masyarakatnya untung, lingkungan sekitarnya juga dapat terjaga dengan baik.