Chatib Basri: Pertumbuhan Ekonomi RI Sulit Capai 5 Persen di 2021

Chatib Basri Foto: bekraf.go.id

Mantan Menteri Keuangan Chatib Basri mengatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia secara keseluruhan hingga akhir tahun ini sulit mencapai 5 persen. Dia memproyeksi, ekonomi hanya akan tumbuh di kisaran 4 persen.

"Mungkin range kita kalau tadinya target awal 5,3 persen mungkin kita akan sulit mencapai 5 persenan. Growth kita mungkin ada dalam kisaran sedikit di bawah 4 persen atau 4 persen lebih sedikit. Range-nya dalam kaitan itu," ujar Chatib dalam diskusi virtual bersama Kemendag, Kamis (5/8).

Adapun pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II berhasil tumbuh sebesar 7,07 persen. Namun pertumbuhan ini diprediksi akan melambat di kuartal III.

Chatib yang juga Komisaris Utama Bank Mandiri itu mengatakan, pertumbuhan ekonomi di kuartal III akan melambat sebagai dampak dari pembatasan.

"Mungkin melambat di kuartal III karena pengetatan yang dilakukan selama 4 minggu terakhir. Dampaknya akan terlihat 1-2 bulan,"

Namun di kuartal IV pertumbuhan ekonomi kemungkinan bisa bangkit lagi. Dengan catatan kasus COVID-19 bisa dikendalikan.

"Kemudian nanti kalau pandeminya bisa di address akan kembali naik lagi di triwulan 4. Jadi polanya seperti W. Nah ini semuanya akan tergantung dari kemampuan kita address pandemi. Maka saya katakan vaksin sangat penting," jelasnya.

Pada Februari Menteri Keuangan Sri Mulyani memprediksi pertumbuhan ekonomi 2021 ada di rentang 4,3 persen hingga 5,3 persen. Namun kemudian merevisinya menjadi di kisaran 3,7 persen hingga maksimal 4,5 persen.

"Pertumbuhan ekonomi semester I ini sekitar 3,1 sampai 3,3 persen. Keseluruhan tahun diproyeksi 3,7 sampai 4,5 persen setelah menyesuaikan dinamika lonjakan kasus COVID-19 sejak pertengahan Juni 2021," jelasnya dalam rapat Badan Anggaran (Banggar) DPR RI, Senin (12/7).