China Masih Jadi Penyumbang Surplus Neraca Perdagangan RI, USD 1,04 Miliar

15 November 2022 14:23 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mobil-mobil siap ekspor diparkir berbaris rapi di dermaga Pelabuhan Tanjung Priok yang dikelola PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk. Foto: Wendiyanto/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Mobil-mobil siap ekspor diparkir berbaris rapi di dermaga Pelabuhan Tanjung Priok yang dikelola PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk. Foto: Wendiyanto/kumparan
ADVERTISEMENT
Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Badan Pusat Statistik (BPS) Setianto mengungkapkan, China menjadi negara penyumbang surplus ketiga terbesar yakni mencapai USD 1,04 miliar.
ADVERTISEMENT
Setianto mengatakan, komoditas penyumbang surplus terbesar terhadap China adalah bahan bakar mineral sebesar USD 1,59 miliar, besi dan baja sebesar USD 1,45 miliar serta lemak dan minyak hewani/nabati sebesar USD 913,6 juta.
Sementara BPS mencatat impor Indonesia terhadap China tembus USD 5,2 miliar.
"Impor non migas terbesar dari China pada Oktober 2022 adalah mesin atau peralatan mekanis dan bagiannya (HS 84) senilai USD 1,26 miliar, mesin atau perlengkapan elektrik dan bagiannya sebesar USD 1,17 miliar, dan plastik dana barang dari plastik (HS 39) senilai USD 226,4 juta," ujar Setianto kepada awak media di Gedung BPS, Selasa (15/11).
Nilai ekspor barang Indonesia ke China tercatat sebesar USD 6,43 miliar pada bulan Oktober 2022. Nilai ekspor tersebut terdiri dari ekspor non migas sebesar USD 6,24 miliar dan ekspor migas sebesar USD 183,5 juta.
ADVERTISEMENT
Ekspor barang ke China meningkat 3,62 persen yoy dari USD 6,2 miliar pada Oktober 2021. Jika dilihat secara bulanan, ekspor naik tipis 0,97 persen dibanding September 2022 sebesar USD 6,36 miliar.
Berdasarkan data BPS, total nilai ekspor barang Indonesia ke China Januari - Oktober 2022 mencapai USD 53,31 miliar. Nilai ekspor kumulatif ini meningkat 25,2 persen dibanding periode Januari - Oktober 2021 sebesar USD 42,58 miliar.
Komoditas penyumbang ekspor terbesar terhadap China adalah bahan bakar mineral sebesar 1,65 miliar, besi dan baja sebesar USD 1,65 miliar, lemak dan minyak hewan/nabati sebesar USD 914,5 juta.
Selain itu, komoditas ekspor lainnya adalah pulp dari kayu sebesar USD 217,8 juta dan bijih logam, terak, dan abu sebesar USD 206,9 juta.
ADVERTISEMENT