CIPP JETP Diluncurkan, Total Kebutuhan Investasi Prioritas Rp 15 Kuadriliun

21 November 2023 12:52 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana proyek PLTS Terapung di Waduk Cirata, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, Selasa (26/9/2023). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Suasana proyek PLTS Terapung di Waduk Cirata, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, Selasa (26/9/2023). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pemerintah Indonesia resmi meluncurkan rencana kebijakan dan komitmen investasi atau comprehensive investment and policy plan (CIPP) program pendanaan iklim Just Energy Transition Partnership (JETP) hari ini, Selasa (21/11).
ADVERTISEMENT
Kepala Sekretariat JETP Edo Mahendra mengatakan dokumen tersebut menjelaskan tentang peta jalan strategi menuju transisi energi yang ambisius. Dengan total kebutuhan investasi mencapai USD 97,3 miliar atau lima kali lipat dari jumlah pendanaan sebesar USD 20 miliar. Nilai tersebut setara Rp 15,02 kuadliriun (asumsi kurs Rp 15.444 per dolar AS).
"Kami memperkirakan jumlah dana yang dibutuhkan setidaknya mencapai USD 97,3 miliar yang mana itu merupakan lima kali lipat jumlah pendanaan yang dimaksud," kata Edo di Kementerian ESDM, Selasa (21/11).
Edo bilang, dana tersebut akan digunakan untuk membangun perekonomian rendah karbon di Indonesia. Termasuk untuk mendanai proyek efisiensi energi dan elektrifikasi sektor ketenagalistrikan.
Aktivis yang tergabung dalam gerakan #BersihkanIndonesia menggelar aksi teatrikal terkait Rencana Investasi dan Kebijakan Komprehensif (CIPP) Just Energy Transition Partnership (JETP) di depan Kedutaan Besar Jepang, Jakarta, Senin (20/11/2023). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
Lebih lanjut, dia menjelaskan sebelum dokumen CIPP difinalisasi, Sekretariat JETP sudah melakukan berbagai upaya konsultasi publik. Guna memeproleh umpan balik mengenai peta jalan ini.
ADVERTISEMENT
"Dokumen CIPP ini pada hakekatnya merupakan proposal investasi, dokumen ini memuat peta jalan untuk investasi JETP berbagai skenario yang dianalisis serta kebutuhan pendanaan yang menjadi prioritas," ungkapnya.
Sebelumnya, Sekjen Kementerian ESDM Dadan Kusdiana menuturkan pemerintah tidak mengandalkan keseluruhan dana transisi energi dari JETP. JETP menjadi salah satu katalis untuk mempercepat transisi energi.
“Kalau dari hitungan kita, untuk supaya menuju sesuai mencapai target pemerintah, dan juga yang kemarin disepakati dalam G20 itu anggaran yang USD 21 billion itu tidak cukup dan kita juga tidak mengharapkan semuanya dari JETP ya. Artinya ini sebagai katalis untuk mempercepat,” kata Dadan beberapa waktu lalu.
Sementara itu, Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan, mengungkapkan pendanaan transisi energi Just Energy Transition Partnership (JETP) masih kurang. Dana JETP kurang karena kebutuhan transisi energi bisa mencapai USD 100 miliar atau setara Rp 1.529,4 triliun (asumsi kurs Rp 15.294 per dolar).
ADVERTISEMENT
Luhut mengatakan masih belum ada kelanjutan pencairan dana JETP senilai USD 20 miliar. Pemerintah saat ini mencari investor atau donor dari lembaga lain.
Dengan kebutuhan dana JETP USD 100 miliar, pemerintah masih membutuhkan tambahan dana senilai USD 80 miliar. Luhut menegaskan pemerintah berkomitmen untuk melakukan transisi energi.
Rincian proyek transisi energi dalam JETP:
1. IFA 1: Pengembangan Jaringan Transmisi dan Distribusi Listrik; sekitar 14.000 km rangkaian transmisi yang memakan biaya hingga USD 19,7 miliar pada 2030
2. IFA 2: Pemensiunan Dini dan Managed Phase-out Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Batubara, retrofitting fleksibilitas batubara dan pemensiunan dini yang memerlukan dana hingga USD 2,4 miliar pada 2030
3. IFA 3: Akselerasi Energi Terbarukan Dispatchable, pengembangan kapasitas sebesar 16,1 GW pada 2030, yang memakan biaya hingga USD 49,2 miliar pada 2030
ADVERTISEMENT
4. IFA 4: Akselerasi Energi Terbarukan Variabel (VRE) pengembangan kapasitas sebesar 40,4 GW pada 2030, yang memakan biaya hingga USD 25,7 Miliar pada 2030
5. IFA 5: Pengembangan Rantai Pasokan Energi Terbarukan