Citilink Akan Gunakan 17 Pesawat ATR untuk Buka Rute Baru di 2019

6 Maret 2019 12:57 WIB
clock
Diperbarui 21 Maret 2019 0:02 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pesawat ATR Citilink. Foto: Instagram/@avia.pedia
zoom-in-whitePerbesar
Pesawat ATR Citilink. Foto: Instagram/@avia.pedia
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Maskapai penerbangan Citilink Indonesia berencana membuka rute-rute baru dengan menggunakan 17 pesawat ATR milik Garuda Indonesia. Hingga kini sudah 2 pesawat ATR yang digunakan Citilink untuk rute Jakarta-Bandung dan Jakarta-Lampung.
ADVERTISEMENT
"Karena kita akan pakai ATR Garuda (sebanyak) 17 pesawat. Sekarang baru 2. Nanti akan bertahap setiap masuk rute baru," kata Direktur Utama Citilink Indonesia Juliandra Nurtjahjo kepada kumparan, Rabu (6/2).
Ia menyampaikan pembukaan rute-rute baru tersebut merupakan salah satu upaya perusahaan untuk memperluas pasar. Menurut dia, potensi pasar di bandara-bandara tingkat 2 atau secondary airport sudah mulai terbangun infrastrukturnya.
Salah satu potensi bandara tingkat 2 yang saat ini sedang diincar Citilink yaitu Tunggul Wulung Airport di Cilacap, Jawa tengah. Juliandra mengatakan pembukaan rute baru ke Cilacap masih terus dikaji.
Direktur Utama Citilink Indonesia Juliandra Nurtjahjo Saat Peluncuran WiFi Gratis di Pesawat. Foto: Ema Fitriyani/kumparan
"Kami masih berharap dan masih review Cilacap kemungkinan bisa kita buka, terus kemudian dari (Bandara) Halim (Jakarta) bisa juga. Dari Bandung (ke) Purwokerto," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Dengan membuka rute-rute baru tersebut, perseroan optimistis mampu meningkatkan pendapatan sekitar 10 persen.
"Di situ target dari kontribusi ke pendapatan tahun ini growthnya 20 persen dari rute baru kemungkinan bisa 10 persen," sambungnya.
Sementara itu pada tahun lalu perseroan berhasil mencatatkan kinerja positif sepanjang tahun 2018 hingga dua bulan awal di 2019. Rata-rata tingkat keterisian penumpang (Seat Load Factor-SLF) setiap penerbangan lebih dari 80 persen.