Coca-Cola hingga KFC Pangkas Upah Pegawai demi Naikkan Gaji CEO di Masa Pandemi

11 Mei 2021 12:35 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Coca Cola Foto: Instagram/@cocacola
zoom-in-whitePerbesar
Coca Cola Foto: Instagram/@cocacola
ADVERTISEMENT
Perusahaan-perusahaan kakap atau blue chip mulai dari Coca-Cola hingga KFC, disebut memangkas upah pegawai mereka di masa pandemi. Pada saat yang sama, mereka justru menaikkan gaji CEO perusahaan.
ADVERTISEMENT
Hal itu terungkap dari laporan yang dirilis Institute for Policy Studies seperti dilansir Reuters, Selasa (11/5). Institute for Policy Studies mengkaji laporan keuangan 100 perusahaan blue chip di dalam Indeks S&p 500 di bursa saham Wall Street, hingga mereka mengungkap temuan mengejutkan itu.
Dalam laporan itu disebutkan, sebanyak 51 dari 100 perusahaan yang memangkas upah pegawai demi menaikkan gaji CEO, di antaranya Coca-Cola Co, Yum Brands Inc yang mengelola restoran cepat saji KFC, hingga operator kapal pesiar Carnival Corp.
Ilustrasi Eksekutif muda kantoran. Foto: Pixabay
Mereka memangkas upah pekerja 2 persen atau rata-rata sebesar USD 28,187 pada sepanjang 2020 lalu. Di saat yang sama gaji para CEO di perusahaan itu naik 29 persen jadi rata-rata USD 15,3 juta. Laporan itu juga mengungkapkan, untuk melegitimasi kenaikan gaji CEO-nya perusahaan menurunkan target mereka, memberikan bonus retensi, mengubah skema bonus saham berbasis kinerja jadi hibah saham berbasis masa kerja.
ADVERTISEMENT
Temuan ini pun mendorong para investor yang hadir di RUPS perusahaan, untuk menolak rencana kenaikan gaji dan kompensasi para eksekutif korporasi tersebut. Reuters menulis, pada tahun 2021 ini lebih banyak perusahaan mengalami penolakan rencana kenaikan gaji eksekutif mereka.
KFC Foto: REUTERS/Kacper Pempel
Menanggapi laporan ini, manajemen Carnival Corp. menyatakan CEO mereka Arnold Donald, tidak menerima bonus tunai pada tahun 2020 lalu. Selain itu, total kompensasinya justru turun 29 persen dibandingkan 2019. Sementara manajemen Yum Brands Inc yang mengelola KFC, mengatakan peningkatan kompensasi bagi CEO mereka David Gibbs sudah tepat, karena dia dan eksekutif lainnya membantu menstabilkan bisnis di masa pandemi.
Sementara itu salah seorang penyusun laporan tersebut, Sarah Anderson, menyatakan pihaknya tak bisa terlalu berharap pada manajemen perusahaan untuk memperbaiki masalah kompensasi bagi para CEO yang dianggap berlebihan.
ADVERTISEMENT
Dia hanya berharap, CEO yang menerima gaji dengan rasio lebih besar dibandingkan rata-rata upah pekerjanya, dikenai pajak lebih tinggi. Menurutnya, saat ini rasio gaji CEO terhadap rata-rata upah pekerja di 51 perusahaan tersebut, adalah 830 banding 1.