Cuan saat Lebaran, Pedagang Kulit Ketupat hingga Kue Kering Raup Puluhan Juta

10 April 2024 7:23 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Penjual ketupat di sekitar pasar Tanah Abang, Jakarta, Senin (8/4/2024). Foto: Ainun Nabila/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Penjual ketupat di sekitar pasar Tanah Abang, Jakarta, Senin (8/4/2024). Foto: Ainun Nabila/kumparan
ADVERTISEMENT
Sejumlah pedagang ketiban cuan saat Lebaran 2024. Salah satunya penjual kulit ketupat.
ADVERTISEMENT
Ojos (55), ia sehari-hari memang sudah berjualan kulit ketupat, hanya saja stoknya saat ini semakin banyak. Kulit-kulit ketupat yang ia bawa dari kampungnya di Serang, Banten, dijual di Pasar Palmerah dengan seikatnya berisi 10 buah kulit.
Dari Ojos, kulit ketupat yang biasanya dijual Rp 5 ribu seikat, kini melonjak menjadi Rp 20 ribu seikat.
"Kalau mau lebaran tergantung barangnya, kalau misal lagi susah 10 biji (kulit ketupat atau seikat) aja itu bisa sampe Rp 20 ribu. Apalagi pas corona kemarin itu, nyampe Rp 40-50 ribu per biji (per ikatnya)," ujar Ojos sambil tangannya terus lihai memisahkan kulit dengan batangnya, Selasa (9/4).
Berkah Ramadan menuju Hari Raya terasa betul pada Ojos. Hingga saat ini, Ojos sudah dapat mengantongi Rp 10 juta per harinya.
ADVERTISEMENT
"Kalau hari biasa sekadarnya doang, paling cuma Rp 1-2 juta. Kalau ini (menuju Hari Raya) bisa sampai Rp 10 juta," ucapnya sambil tersenyum.
Bagaimana ia tidak bahagia, momentum setahun sekali ini memang membawa berkah baginya.
Hal serupa juga dirasakan Dania, pedagang kue kering di Pasar Senen. Ia mengaku dapat meraup omzet sebesar Rp 10 juta sampai Rp 30 juta per harinya.
Dania mengatakan, nilai tersebut diraihnya dari hasil penjualan kue kering seperti nastar, castangel, sagu almond, sagu keju, dan kue putri salju.
"Untuk omzet setiap tahunnya sama ya bisa Rp 10 juta kalo lagi ramai bisa sampai Rp 30 juta per hari," katanya saat ditemui di Pasar Senen Jakarta, Senin (8/4).
ADVERTISEMENT
Sementara itu, kue nastar menjadi kue kering yang paling banyak diminati. Namun ia tidak dapat merincikan berapa toples yang habis terjual.
"Harganya paling mahal nastar bisa Rp 300.000 kalo yang lainnya harganya Rp 250.000 ada yang satu ons ada yang satu kilogram," katanya.
Pedagang kue kering di Blok 1-2 Pasar Senen Jaya, Jakarta, Senin (8/4/2024). Foto: Ghifari/Kumparan
Lebih lanjut, Dania mengatakan, harga bahan baku kue kering meningkat saat Ramadan hingga menjelang lebaran. Untuk menetapkan harga jual, ia mengaku terus mengikuti harga dari pemasok.
"Harga kadang naik kadang turun tapi kita sih ikutin aja dari bosnya (pemasok), ungkapnya.
Dalam kesempatan tersebut, Dania mengungkapkan bahwa pengunjung pasar senen mulai sepi menjelang lebaran. Adapun puncak ramainya saat awal bulan suci Ramadan. Meski demikian, hal tersebut tidak berdampak signifikan terhadap hasil penjualannya.
ADVERTISEMENT
"Iya, ramainya tuh pas awal-awal Ramadan tuh. Sekarang cuma beberapa aja," ungkapnya.
Dania juga mengaku tidak khawatir banyaknya penjualan kue kering yang didagangkan secara online saat ini. Sebab, sejauh ini masih banyak peminat kue kering yang datang ke toko miliknya.