Curhat Mahasiswa IPB ke Mentan: Kartu Tani kok Tak Bisa Dipakai

14 Agustus 2018 13:40 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi petani tebu (Foto: Sarangib/Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi petani tebu (Foto: Sarangib/Pixabay)
ADVERTISEMENT
Menteri Pertanian Amran Sulaiman menghadiri gelaran penyambutan mahasiswa baru di Institut Pertanian Bogor (IPB). Pada kesempatan tersebut, Amran sempat mendapatkan curhatan dari salah seorang mahasiswa asal Kabupaten Kendal, Jawa Tengah.
ADVERTISEMENT
Mahasiswa tersebut diketahui bernama Muhammad Irfan. Dia menyampaikan keluh kesahnya karena Kartu Tani tidak bisa digunakan di Kendal.
“Saya mau bilang kalau Kartu Tani di daerah saya tidak bisa dipakai Pak. Itu kartu tidak ada fungsinya di kampung saya," keluh Irfan di Kampus IPB, Bogor, Selasa (14/8).
Tidak hanya itu, Irfan kembali mengeluh karena praktik tengkulak menguasai hampir sebagian besar wilayah panen tebu di Kendal. Dia bilang praktik tengkulak seperti mencekik karena memaksa petani menjual hasil panen mereka dengan harga murah meriah.
"Terus saya mau sampaikan kalau ibu saya petani tebu. Dia selalu menjual tebu ke tengkulak karena kalau dijual langsung ke pengusaha besar mereka tolak. Ibu saya adalah orang tua tunggal yang biayai hidup kami, dia enggak bisa apa-apa selain pasrah. Harga tebu Ibu saya murah sekali Pak,” katanya sambil meneteskan air mata.
Mentan Amran Sulaiman. (Foto:  Elsa Olivia Karina L Toruan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Mentan Amran Sulaiman. (Foto: Elsa Olivia Karina L Toruan/kumparan)
Mendengar keluhan Irfan, Amran mengatakan bahwa bahwa pihaknya akan segera menerjunkan tim pelacak untuk mencari tahu penyebab Kartu tani tidak bisa dipakai dan menindak tegas para tengkulak yang terjadi di Kendal. Bahkan, Amran meminta izin kepada Rektor IPB Arief Satria agar Irfan ikut bersama tim pelacak tadi untuk mengungkap nama-nama tengkulak di kampungnya.
ADVERTISEMENT
“Siapa nama tengkulaknya bilang dan alamatnya dimana. Bapakmu (saya) ini anti mafia. Biar saya selesaikan dulu masalah ini. Saya turunkan tim pelacak,” tegas Amran.
Tak hanya itu, Amran kemudian berpesan agar para mahasiswa IPB yang mengalami nasib yang sama seperti Irfan untuk tidak segan melaporkan langsung kepada Rektor IPB Arief Satria. Nantinya, Arief yang akan menyampaikannya kepada Amran secara langsung.
“Biar nanti Pak Rektor yang kasih tahu kami. Akan kami tindak tegas soal tengkulak di daerah ini,” ujar Amran.