Dalam 2 Tahun, Bahlil Siapkan 47 Proyek Investasi Senilai Rp 157 T

8 Agustus 2022 20:11 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi pertumbuhan investasi di Indonesia. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pertumbuhan investasi di Indonesia. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
ADVERTISEMENT
Menteri Investasi Bahlil Lahadalia menyampaikan, selama dua tahun ke belakang pihaknya sudah menyelesaikan 47 proyek, dengan total nilai investasi mencapai Rp 157 triliun.
ADVERTISEMENT
Dari 47 proyek investasi tersebut, kata Bahlil, sebanyak 10 proyek telah laku. Selanjutnya, terdapat 17 proyek yang saat ini sudah pada tahap negosiasi dengan calon investor.
"Dua tahun kemarin kita sudah selesaikan 47 proyek dengan total nilai investasinya Rp 157 triliun. Dan dari 47 itu sudah laku 10, sudah ditahap negosiasi lagi ada sekitar 17 proyek dari 47 proyek," kata Bahlil kepada awak media di Gedung BKPM, Jakarta, Senin (8/8).
Kepala BKPM itu enggan membeberkan, ketika ditanya mengenai perusahaan mana saja yang tertarik dan sudah masuk di 10 proyek tersebut. Ia hanya memberi kisi-kisi sektor apa saja yang dilirik.
"Ada dua, pertambangan sama manufaktur. Kita nyasar di dua itu yang semuanya itu mengarah kepada green energy, industri ramah lingkungan. Karena ke depan hilirisasi di dunia itu produknya laku, kalau dia memenuhi tiga komitmen global: EBT, kawasan industri yang ramah lingkungan, dan bagaimana memberdayakan masyarakat lokal," jelas dia.
ADVERTISEMENT
Bahlil memberi sinyal, kesepuluh perusahaan tersebut berasal dari beberapa negara yakni Eropa, Korea Selatan, Taiwan, China. "Selama ini Indonesia melakukan investasi itu enggak jelas apa yang mau diinvestasikan, jadi kita ngarang bebas aja. Sekarang sudah semi FS (feasibility study) kita tawarkan kepada investor," tutur Bahlil.
Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia di Gedung BKPM, Jakarta, Senin (8/8/2022). Foto: Ave Airiza Gunanto/kumparan

Ada Tesla hingga Foxconn dalam Daftar Investasi?

Ditanya soal apakah ada Tesla di dalamnya, Bahlil enggan membeberkan. Seperti sebelum-sebelumnya, Menteri Investasi itu berdalih dengan melempar supaya wartawan bertanya ke Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.
Sementara untuk Foxconn, kata Bahlil, sudah bisa dipastikan rencana ekspansi perusahaan Taiwan tersebut bakal terjadi di kuartal ketiga 2022 ini atau paling lambat kuartal keempat.
Adapun untuk Blok Masela, menurutnya, Jokowi memberikan arahah agar perusahaan BUMN dilibatkan untuk mempercepat membagun lantaran Inpex ditinggal mitra.
ADVERTISEMENT
"Pertemuan dengan bapak Presiden Jokowi, itu sudah sebagai salah satu alternatifnya adalah BUMN masuk. Caranya dua, apakah lewat Pertamina atau lewat INA. Sehingga proses percepatan untuk pembangunan di Blok Masela itu bisa berjalan," ujar Bahlil.