Dana Utang untuk Tutupi Pembengkakan Biaya Proyek Kereta Cepat Segera Cair

8 Januari 2024 20:59 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Pertanian Amran Sulaiman dan Wamen BUMN Kartika Wirjoatmodjo di Waskita Rajawali Tower, Jakarta pada Senin (8/1/2024). Foto: Widya Islamiati/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Pertanian Amran Sulaiman dan Wamen BUMN Kartika Wirjoatmodjo di Waskita Rajawali Tower, Jakarta pada Senin (8/1/2024). Foto: Widya Islamiati/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Wakil Menteri Badan Usaha Milik negara (BUMN) Kartika Wirjoatmodjo mengungkapkan dana utang untuk proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung akan segera cair. Utang baru ini dibutuhkan karena nilai proyek bengkak.
ADVERTISEMENT
Pihak Indonesia dengan China telah menandatangani angka yang disepakati untuk pinjaman ini. Meski begitu, dia belum membocorkan nominal pinjaman tersebut.
“Angkanya (nominal pinjaman) saya lupa berapa, tapi sudah tanda tangan. Sudah mau cair,” tuturnya di gedung Waskita Rajawali Tower, Jakarta pada Senin (8/1).
Kereta cepat Jakarta-Bandung, Whoosh. Foto: Ahmad Dwi Cahyadi/Shutterstock
Sebelumnya, melalui penerbitan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 89 tahun 2023, pemerintah memberikan jaminan atas utang untuk menutupi pembengkakan biaya (cost overrun) proyek KCJB.
Namun Tiko menegaskan utang tersebut bukan dibayar dari APBN, melainkan pihak PT KAI (Persero) sebagai pemegang saham PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) yang memberikan tambahan modal serta melakukan pinjaman kepada CDB.
Adapun pihak konsorsium Indonesia dan China telah menyepakati total pembengkakan biaya proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung disepakati mencapai USD 1,2 miliar atau setara Rp 18,2 triliun.
ADVERTISEMENT
Dari pembengkakan biaya tersebut, USD 560 juta atau sekitar Rp 8,34 triliun adalah utang dari CDB kepada konsorsium Indonesia. Sedangkan sisanya USD 640 juta ditanggung konsorsium China. China juga minta utang itu dijamin APBN Indonesia.
PT KAI sendiri telah menerima Penyertaan Modal Negara (PMN) untuk tambahan modal. PMN KAI yang telah dicairkan untuk penambahan modal KCIC senilai Rp 3,2 triliun.