Danantara Disebut Lebih Besar dari Temasek, Kelola Investasi Asing & Aset Negara

19 November 2024 13:37 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ahli perancangan kapal, Kaharuddin Djenod (tengah), jadi Dirut baru PT PAL. Foto: Ujang Zaelani/ANTARA
zoom-in-whitePerbesar
Ahli perancangan kapal, Kaharuddin Djenod (tengah), jadi Dirut baru PT PAL. Foto: Ujang Zaelani/ANTARA
ADVERTISEMENT
Badan Pengelola Investasi Danantara (BPI Danantara) disebut akan menjadi badan pengelola investasi seperti Holding BUMN Singapura, Temasek dan Government of Singapore Investment Corporation (GIC) di Singapura.
ADVERTISEMENT
Wakil Kepala Danantara, Kaharuddin Djenod, yakin Danantara bakal menjadi perusahaan raksasa yang dapat menarik investasi baik dalam maupun luar negeri.
“Maka Danantara adalah menggabungkan kedua bentuk, Temasek dengan GIC itu digabungkan menjadi satu bentuk Besar. Di mana ide ini adalah ide Presiden langsung. Dan nama Danantara juga dari Presiden langsung,” ungkapnya ketika ditemui di Gedung Danantara, Jakarta Pusat pada Selasa (19/11).
Djenod menjelaskan Danantara merupakan versi dari Indonesia Investment Authority (INA) yang dibesarkan dan dilengkapi. Sebelumnya, INA merupakan lembaga pengelola investasi, dana abadi atau Sovereign Wealth Fund (SWF) milik Indonesia.
“Ini jauh lebih INA yang di-expand, INA yang dibesarkan, INA yang dilengkapi,” lanjutnya.
Nantinya Danantara akan memiliki tiga fungsi yaitu pengelola investasi dana abadi, pengembang investasi, sampai manajemen aset. Djenod menjelaskan aset yang akan dikelola oleh Danantara bukan hanya aset milik Badan Usaha Milik Negara (BUMN) melainkan juga aset-aset lainnya.
ADVERTISEMENT
“Seluruhnya, kita akan mengoptimalkan seluruh aset yang digabung. Seluruh aset BUMN, seluruh aset BUMN dan aset-aset lain yang berada di luar APBN,” katanya.
Sebelumnya, disebut ada tujuh BUMN yang akan menyumbangkan sejumlah asetnya untuk dikelola BPI Danantara. Ketujuh BUMN itu adalah PT Bank Mandiri (BMRI) Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI) Tbk, PT Bank Nasional Indonesia (BBNI) Tbk, PT Pertamina, PT PLN , MIND ID, PT Telkom Indonesia (TLKM) Tbk. Selain itu status Indonesia Investment Authority (INA) otomatis melebur.