Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
PT MRT Jakarta terus berupaya meningkatkan pelayanannya kepada masyarakat. Kali ini, MRT Jakarta akan meluncurkan kartu Jelajah Multi Trip Ticket (MTT).
ADVERTISEMENT
Kepastian tersebut didapatkan berdasarkan surat Kepala Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran Bank Indonesia nomor 21/447/DKSP/Srt/B tanggal 14 November 2019 yang berisi tentang PT MRT Jakarta mendapatkan persetujuan izin sebagai penerbit uang elektronik bentuk chip atau chip based.
“Kami alhamdulillah baru dapat persetujuan dari Bank Indonesia untuk MTT Multi Trip Ticket. Jadi nanti insyaallah kita akan mulai jual di tanggal 25 November,” kata Direktur Operasi dan Pemeliharaan PT MRT Jakarta, Muhammad Effendi saat penyampaian materi dalam MRT Journalist Fellowship Program 2019 di Depo MRT Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Jumat (15/11).
Effendi menjelaskan dengan adanya kartu multi trip tersebut membuat penumpang tidak perlu bolak-balik menukarkan kartunya. Kartu tersebut cukup diisi ulang saldonya yang bisa dilakukan juga di loket dan mesin yang ada di stasiun MRT Jakarta .
ADVERTISEMENT
“Jadi cukup beli satu kartu enggak perlu refund-refund yang buat capek. Kami pun capek, kan kami harus paling enggak ada petugas yang melayani refund. Jadi MTT akan lebih mudah,” ujar Effendi.
Effendi mengatakan setelah ini pihaknya akan mensosialisasikan baik secara langsung maupun melalui sosial media mengenai adanya kartu multi trip. Kartu tersebut bakal dijual di dalam stasiun.
Ia membeberkan rencananya kartu multi trip bakal dijual seharga Rp 50.000. Rinciannya Rp 25.000 untuk membeli kartu dan Rp 25.000 untuk saldonya.
“Bedanya dengan kartu bank gunanya sama, cuman kecepatannya. Kalau MTT itu saja 0,02 detik tapi kartu bank itu lebih dari hampir 2 detik,” tutur Effendi.
Sementara itu, Corporate Secretary Division Head MRT Jakarta , Muhamad Kamaludin menjelaskan, persetujuan yang diberikan BI tersebut berlaku selama 5 tahun atau tepatnya sampai 14 November 2024. Layanan ini diharapkan bisa membuat masyarakat semakin dimudahkan dalam menikmati fasilitas MRT Jakarta.
ADVERTISEMENT
“Sebagaimana tercantum dalam surat izin Bank Indonesia, MRT Jakarta juga melakukan interkoneksi dan interoperabilitas dalam bentuk konvergensi teknis dengan kartu KMT Kereta Commuter Indonesia (KCI) paling lambat 1 Januari 2022,” ungkap Kamaludin berdasarkan keterangan resminya, Jumat (15/11).
Ketepatan Waktu dan Penumpang Lampaui Target
Setelah diresmikan Presiden Joko Widodo pada 24 Maret 2019, MRT Jakarta langsung memaksimalkan layanan kereta untuk masyarakat. Sejauh ini berdasarkan data yang dipaparkan Effendi, rata-rata penumpang MRT Jakarta sudah sebanyak 90.000 per harinya.
Padahal, target tahun ini penumpang rata-rata hanya 65.000 setiap harinya. Peningkatan tersebut tentu tidak terlepas dari ketepatan kereta tiba di stasiun mencapai 99,86 persen.
“Jadi hampir 100 persen (Ontime Performance/OTP),” ujar Effendi.
ADVERTISEMENT