Daripada Bersaing, Bappebti Pilih Gandeng Malaysia untuk Bikin Bursa CPO

30 Juli 2023 19:52 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) Didid Noordiatmoko di Gedung Bappebti, Jumat (21/7/2023).  Foto: Ghinaa Rahmatika/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) Didid Noordiatmoko di Gedung Bappebti, Jumat (21/7/2023). Foto: Ghinaa Rahmatika/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kementerian Perdagangan akan segera menerbitkan bursa Crude Palm Oil (CPO) atau minyak sawit mentah, menyusul bursa kripto yang diluncurkan 17 Juli 2023.
ADVERTISEMENT
Ketua Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) Didid Noordiatmoko mengatakan saat ini peraturan Menteri Perdagangan terkait bursa CPO tengah dilakukan harmonisasi dengan Kementerian Hukum dan HAM. Namun, Didid tak merinci kapan bursa CPO akan diterbitkan.
“Jadi saat ini saya dapat keterangan saya nanya kepala biro hukum kami sedang ngantre untuk harmonisasi di Kementerian Hukum dan HAM. Setelah Permendag itu jadi, kami akan membuat peraturan Bappebti-nya yang terkait dengan bursa itu sendiri,” kata Didid saat ditemui di Gedung Kementerian Perdagangan, Minggu (30/7).
Didid juga mengatakan untuk mengembangkan bursa CPO perdana di Indonesia, Bappebti akan menggandeng Bursa CPO Malaysia Malaysia Derivatives Exchange (MDEX) atau Rotterdam. Ia menyebut bursa CPO yang dibentuk di Indonesia tidak akan bersaing dengan bursa CPO Malaysia MDEX.
Pekerja membongkar muat Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit ke atas truk. Foto: ANTARA FOTO/ Akbar Tado
“Dan sekali lagi, bursa CPO itu adalah pertama kali di Indonesia walaupun benchmark-nya kita punya Malaysia MDEX, kayaknya kami enggak bisa hal yang sama dengan MDEX, artinya begini, kami harus kolaborasi dengan MDEX. kami enggak mungkin saingan dengan MDEX,” ujar Didid.
ADVERTISEMENT
Didid mengatakan tidak akan bersaing dengan Malaysia dalam perdagangan di bursa CPO, meskipun Indonesia sebagai produsen CPO terbesar di dunia. Sebab, pasar yang disasar Indonesia dalam bursa CPO ini adalah luar negeri, sementara MDEX menyasar pasar lokal Malaysia.
“Kami enggak mungkin saingan dengan MDEX. mati kita kalau saingan dengan MDEX, pasti kita kalah lah mereka sudah jalan 20 tahun lebih. Jadi kami akan kolaborasi. Jadi ini akan menjadi PR kami kolaborasinya seperti apa. MDEX itu lebih kepada pasar lokal, nah kami nanti akan ke pasar ekspor kira-kira seperti itu,” jelas Didid.
Ia menyebut Bappebti telah melakukan pertemuan dengan MDEX Terkait kolaborasi bursa CPO ini pada Mei 2023.
“Iya bahkan dari bulan mei itu sudah ke sana. tanggapan sana positif sekali. Karena kita harus pada melihat kenyataan kita tidak dalam posisi bersaing dengan MDEX walaupun kita produsen CPO terbesar dibandingkan Malaysia,” ungkap Didid.
ADVERTISEMENT
“Tapi MDEX itu sudah puluhan tahun dan pengalaman mereka sudah banyak sekali. jadi daripada saya bersaing dan malah kalah lalu hancur, lebih baik kita cari kolaborasi. itu akan segera kami cari,” imbuhnya.