Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.1
Data Tumpang Tindih, Pemerintah Belum Juga Tetapkan Penerima Subsidi BBM
16 Januari 2025 20:24 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengungkapkan data penerima subsidi BBM yang dimiliki pemerintah saat ini masih belum solid. Hal ini menjadi salah satu kendala utama dalam pengumuman skema baru penyaluran BBM subsidi.
ADVERTISEMENT
"Data kita ini kan belum solid ya. Data yang berhak menerima bantuan ataupun pengalihan daripada subsidi ini kan masih tumpang tindih," kata Bahlil di kantornya, Kamis (16/1).
Bahlil menjelaskan, Badan Pusat Statistik (BPS) sudah menyerahkan data penerima subsidi kepada pihaknya. Namun, pemerintah masih melakukan verifikasi dan perbaikan untuk memastikan akurasi data.
“Sekarang BPS udah memberikan ke saya, tapi lagi kita memperbaiki lagi data-datanya. Saya tidak ingin karena tujuan subsidi itu kan diberikan kepada yang berhak menerimanya. Jangan sampai tujuan kita itu tidak sesuai dengan apa yang kita lakukan. Jadi ini yang kita hati-hati dengan data ini," jelasnya.
Ketika ditanya kapan skema penyaluran subsidi BBM yang baru akan diumumkan, Bahlil mengatakan proses tersebut belum dapat dilakukan dalam waktu dekat. "Belum," jawabnya singkat.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, Bahlil menyampaikan data penerima subsidi BBM hampir selesai. Bahlil menuturkan, progres pengumpulan data oleh Badan Pusat Statistik (BPS) sudah mencapai 98 persen, setelah melewati beberapa kali perubahan.
"Selama ini kan datanya antara Kemensos lain, Pertamina lain, PLN lain. Sekarang datanya semua dikumpul ke satu pintu lewat BPS. Sudah 3 kali perubahan, sudah hampir tinggal sedikit lagi," ucapnya saat ditemui di kantor BPH Migas, Selasa (7/1).
Menurutnya, revisi data penerima subsidi BBM harus melalui beberapa kali revisi karena tumpang tindih. Oleh karena itu Bahlil menyatukan sumber data lebih tepat sasaran.
"Masa kita memberikan subsidi kepada orang yang tidak tepat kan tidak pas," jelas Bahlil.
Dia pun berharap perubahan skema subsidi BBM dan listrik, menjadi pencampuran (blending) antara subsidi ke barang dengan Bantuan Langsung Tunai (BLT) akan segera diumumkan.
ADVERTISEMENT