Daya Beli Masyarakat Turun, Alfamart Raup Untung Rp 1,06 Triliun di Masa Pandemi

31 Maret 2021 13:20 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Alfamart Foto: Aprilandika Pratama/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Alfamart Foto: Aprilandika Pratama/kumparan
ADVERTISEMENT
Tidak semua peritel tertekan di masa pandemi COVID-19 sepanjang 2020 lalu. Buktinya emiten peritel dan waralaba PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT), pengelola Alfamart dan Alfamidi, justru mencatatkan kenaikan pendapatan di sepanjang 2020 di tengah pelemahan daya beli masyarakat akibat pandemi.
ADVERTISEMENT
Mengutip keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia, Rabu (31/3), sepanjang 2020 AMRT mencatatkan pendapatan senilai Rp 75,82 triliun. Angka tersebut naik 3,95 persen secara tahunan dibanding realisasi tahun sebelumnya yang tercatat senilai Rp 72,94 triliun.
Secara rinci, pendapatan netto tersebut berasal dari penjualan makanan yang naik 1,9 persen menjadi Rp 50,26 triliun dari tahun sebelumnya yang tercatat Rp 49,32 triliun.
Kemudian dari penjualan bukan makanan juga naik 8,25 persen menjadi Rp 25,52 triliun dari tahun sebelumnya Rp 23,57 triliun. Ditambah pendapatan dari jasa yang terkontraksi 7,54 persen menjadi Rp 33,96 miliar dari tahun sebelumnya sebesar Rp 36,73 miliar.
Kendati pendapatan meningkat, beban perseroan juga naik. Beban pokok pendapatan sepanjang 2020 lalu tercatat Rp 60,41 triliun. Angka ini naik dibandingkan realisasi pada 2019 yang tercatat sebesar Rp 58,40 triliun.
ADVERTISEMENT
Dengan demikian sepanjang 2020 lalu, AMRT tercatat masih membukukan laba bersih Rp 1,06 triliun. Sayangnya angka ini turun 4,58 persen dibandingkan laba bersih pada 2019 yang tercatat Rp 1,11 triliun.
Adapun selama 2020, total aset AMRT Rp 25,97 triliun, naik 8,24 persen dibandingkan 2019 yang tercatat sebesar Rp 23,99 triliun. Ekuitas perseroan juga naik 10,92 persen yoy dari sebelumnya Rp 6,88 triliun menjadi Rp 7,63 triliun. Begitu juga liabilitas yang naik 7,16 persen menjadi Rp 18,33 triliun dibanding tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp 17,10 triliun.
Pertamina bersama Alfamart dan Alfamidi mengembangkan bisnis Bright Store di SPBU di Luar pulau Jawa. Foto: Pertamina
Adapun berdasarkan keterbukaan informasi BEI, AMRT menganggarkan belanja modal atau capital expenditure senilai Rp 2,5 triliun untuk tahun 2021. Perseroan menjelaskan bahwa capex tersebut akan digunakan untuk membuka gerai baru serta memperpanjang gerai-gerai yang sudah ada.
ADVERTISEMENT
Adapun sepanjang 2021 ini, AMRT ini menargetkan bisa membuka sekitar 500 hingga 750 gerai baru. Target ini lebih rendah dibandingkan target pada 2020 sebanyak 1.000 gerai. Penurunan target dilakukan karena perseroan masih mencermati perkembangan pandemi.
Adapun dari target 2020, hingga akhir Oktober, perseroan telah membuka 800 gerai baru. Di masa pandemi Covid-19, perseroan juga sempat melakukan penghentian operasional sementara pada 250 gerai Alfamart. Namun seiring makin kondusifnya keadaan, ratusan gerai yang ditutup itu berangsur dibuka kembali dengan pembatasan jam operasional sesuai dengan aturan pemerintah.