Demokrat: SBY Anggap Kasus Jiwasraya Bahaya, Jangan Dianggap Enteng

2 Februari 2020 12:13 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua DPP Partai Demokrat Herman Khaeron Foto: Ricad Saka/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ketua DPP Partai Demokrat Herman Khaeron Foto: Ricad Saka/kumparan
ADVERTISEMENT
Mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ikut angkat suara mengenai permasalahan yang dihadapi oleh perusahaan asuransi Jiwasraya. SBY meminta pemerintah mengusut tuntas kasus dugaan korupsi di perusahaan berpelat merah tersebut.
ADVERTISEMENT
Ketua DPP Partai Demokrat, Herman Khaeron menganggap kalau sampai SBY berpendapat maka dapat diartikan ada permasalahan yang besar.
“Memang kalau masalahnya tidak telalu besar kalau cuman korporasi ya beliau tidak bicara, tetapi karena ini adalah persoalan besar menyangkut masalah Rp 13,7 triliun yang sudah diindikasikan oleh kejaksaan terjadi pembobolan, penyalahgunaan keuangan,” kata Herman saat diskusi SBY Bicara Jiwasraya di Upnormal Wahid Hasyim, Jakarta, Minggu (2/2).
Herman mengatakan di dalam kasus Jiwasraya ada banyak nasabah yang harus segera dibayarkan kerugiannya. Selain itu, kata Herman, Jiwasraya bisa memicu dimulainya investigasi kepada perusahaan asuransi lainnya yang diduga memiliki masalah serupa seperti PT ASABRI (Persero).
“Oleh karena itu Pak SBY (menganggap) ini bahaya. Apakah ini bisa menjadi pemicu sistemik krisis ekonomi di Indonesia ya ini peringatan. Ini lampu kuning, jangan dianggap enteng,” ujar Herman.
ADVERTISEMENT
Herman merasa banyak masyarakat khususnya nasabah yang resah karena belum mendapatkan kepastian hak-haknya. Ia meminta agar pemerintah bisa memaparkan data secara lengkap mengenai kasus yang menimpa Jiwasraya.
“Berbicara sesuatu hal harus berdasarkan terhadap data. Kalau kemudian menyalahkan 10 tahun lalu enggak ada data ya akhirnya kita buka saja ke publik supaya semua tahu bahwa persoalan kenegaraan kita ini tidak boleh ditutupi, suatu waktu akan meledak apalagi ada indikasi bahwa kasus-kasus sejenis terjadi di mana-mana,” ungkap Herman.
Kantor Pusat Jiwasraya, Jakarta. Foto: Helmi Afandi/kumparan
Lebih lanjut, Herman mengaku heran dengan perusahaan milik pemerintah sampai bermain dengan saham-saham yang kinerjanya buruk. Sehingga ia menegaskan masalah ini tidak bisa dianggap kecil.
“Artinya ini bukan persoalan kecil. Apalagi kalau dihubungkan dengan pertumbuhan ekonomi kita yang stagnan (tetap) 5 persen, bisa turun, bisa naik sedikit tapi stagnan,” tutur Herman.
ADVERTISEMENT
Seperti diketahui, dalam pernyataan resmi di akun Facebook-nya, SBY meminta pemerintah mengusut tuntas kasus dugaan korupsi di perusahaan Jiwasraya.
SBY juga membandingkan upaya penyelesaian kasus Jiwasraya, dengan kasus Bank Century yang terjadi di masa pemerintahannya lalu. Menurutnya, penyelesaian kasus Jiwasraya akan menyelematkan negara dari krisis yang lebih besar.
Koreksi dan perbaikan total, lanjut SBY, perlu dilakukan terlepas dari besar kecilnya uang negara yang raib dalam kasus Jiwasraya ini.
"Tindakan demikian akan dapat menyelamatkan Indonesia dari krisis yang lebih besar lagi di masa depan," ujar SBY.
Menurutnya, setelah berbagai pro kontra dalam kasus Jiwasraya, kini merupakan waktunya untuk melakukan koreksi dan perbaikan total. Karena membiarkan penyimpangan seperti ini terjadi, dan terus terjadi, dia nilai sebagai sebuah kejahatan.
ADVERTISEMENT
Dalam diskusi kali ini, Ketua Panja Jiwasraya DPR, Aria Bima berhalangan hadir.