Di Davos, Bahlil Bujuk Takeda Pharmaceutical Investasi Vaksin Demam Berdarah

20 Januari 2023 11:11 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Investasi Bahlil Lahadalia bertemu dengan CEO Takeda Pharmaceutical Company, Christophe Weber, di Davos, Swiss, Rabu (18/1/2023). 
 Foto: Dok Kementerian Investasi
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Investasi Bahlil Lahadalia bertemu dengan CEO Takeda Pharmaceutical Company, Christophe Weber, di Davos, Swiss, Rabu (18/1/2023). Foto: Dok Kementerian Investasi
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menyempatkan untuk melakukan pertemuan dengan Chief Executive Officer (CEO) Takeda Pharmaceutical Company, Christophe Weber, di Davos, Swiss.
ADVERTISEMENT
Mereka bertemu di Indonesia Pavilion untuk membahas tentang program vaksin demam berdarah dari Takeda. Bahlil minta perusahaan farmasi asal Jepang ini untuk berinvestasi vaksin di Indonesia.
Dalam diskusi, Bahlil mengatakan sebagai negara endemis demam berdarah, terutama di wilayah Timur, Kalimantan, dan di Jawa saat musim hujan, Indonesia membutuhkan vaksin demam berdarah untuk mencegah perluasan penyakit dan kematian akibat demam berdarah.
Mantan Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) ini mengapresiasi upaya Takeda mengembangkan vaksin demam berdarah dan investasi Takeda yang telah berada di Indonesia sejak 1971 pada sektor farmasi.
“Saya berterimakasih kepada Takeda atas produk-produknya yang telah banyak membantu masyarakat Indonesia. Kami dorong Takeda untuk jangan hanya mengimpor vaksinnya tapi juga produksi di Indonesia,” ujar Bahlil, Rabu (18/1) malam.
ADVERTISEMENT
Bahlil juga menyatakan siap untuk mendukung program dan rencana investasi Takeda serta akan membantu mengkoordinasikan program vaksinasi demam berdarah dengan Kementerian Kesehatan. Ditambah lagi, melalui Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia (BPOM), Indonesia telah memberikan persetujuan kepada Takeda terkait penggunaan Vaksin Dengue Tetravalen (TAK-003) untuk demam berdarah, terutama untuk kelompok umur 6-45 tahun.
Selain itu, Kementerian Investasi/BKPM juga siap untuk memfasilitasi dan mempertemukan mitra lokal yang sesuai dengan kebutuhan Takeda.
Menanggapi hal tersebut, Christophe menyampaikan bahwa Takeda telah mengembangkan vaksin demam berdarah selama 10 tahun hingga kini telah sukses dan siap untuk didistribusikan. Dia juga bilang perusahaan membuka kemungkinan untuk memproduksi vaksin demam berdarah di Indonesia selama ada mitra lokal yang tepat.
Indonesia Pavilion kembali hadir World Economic Forum 2023 di Davos, Swiss, Selasa (17/1/2023). Foto: Ema Fitriyani/kumparan
“Kami berharap akan membantu masyarakat Indonesia dengan vaksin ini, mengingat demam berdarah merupakan masalah yang ada di Indonesia. Kami harapkan dukungan dari pak menteri untuk program vaksin ini. Kami juga terbuka atas kemungkinan bermitra dengan perusahaan lokal Indonesia,” jelasnya.
ADVERTISEMENT
Takeda adalah perusahaan farmasi global asal Jepang yang berinvestasi dalam penelitian dan mengkomersialkan lebih dari 700 produk di 70 Negara dan memiliki lebih dari 55.000 karyawan secara global.
Di Indonesia, Takeda telah menjadi mitra layanan kesehatan utama selama lebih dari 50 tahun dan berkontribusi pada penyakit kompleks seperti onkologi, perawatan primer dan layanan kesehatan konsumen.