Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Di Depan Milenial PDIP, Susi Cerita Penenggelaman Kapal Asing
2 Maret 2019 13:06 WIB
Diperbarui 21 Maret 2019 0:02 WIB
ADVERTISEMENT
Dalam acara Gen Milenial Bicara Pancasila di Kantor DPP PDIP hari ini, Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Susi Pudjiastuti menyebut dalam kurun November 2014 hingga Agustus 2018 sudah ada 448 kapal asing yang ditenggelamkan. Penenggelaman itu dilakukan agar kapal asing tak lagi mencuri ikan di laut Indonesia.
ADVERTISEMENT
Pada mulanya, Susi bercerita sebelum dirinya diangkat jadi Menteri KKP, ia sama sekali tak tahu mengapa ikan Indonesia semakin hari semakin habis. Hingga akhirnya ia diangkat jadi menteri oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan tahu bahwa salah satu penyebab berkurangnya ikan adalah pencurian oleh kapal-kapal asing.
"Saya terbang dengan Susi Air ini lihat banyak sekali kapal asing besar-besar di laut. Banyak sekali. Saya pikir ada sesuatu ini. Saya lihat puzzle-nya, saya satukan, rupanya Indonesia memulai izin kapal asing," kata Susi di DPP PDIP, Sabtu (2/3).
Izin untuk kapal-kapal asing tersebut, kata Susi , sudah berlaku sejak 2001. Dan dalam prakteknya, 1 izin digunakan oleh 10 kapal atau lebih di perairan Indonesia.
ADVERTISEMENT
"Rupanya Indonesia memulai izin kapal asing, untuk punya konsesi di Indonesia tahun 2001. Dari dulu pencurian ikan sudah ada, tapi ketika dibuka konsesi jadi tambah banyak. Karena apa? Orang punya izin 1 tapi kapalnya 10 di tengah laut. Kan enggak kelihatan. Kapalnya sama catnya sama. Nomornya sama. Sekarang pun masih ada. Kapal asingnya sudah enggak ada, sudah jarang. Kemarin ada ketangkap sama (TNI) Angkatan Laut," kata Susi disambut tepuk tangan hadirin.
Setelah adanya moratorium sementara terhadap izin kapal asing tersebut, dibarengi dengan kebijakan penelenggelaman kapal asing, Susi mengatakan stok dan produksi ikan Indonesia meningkat.
Begitu juga dengan ekspor hasil perikanan, pada tahun 2017-2018 saja menunjukan hal yang positif. Volume ekspor naik 4,64 persen dan nilai ekspor naik 7,44 persen.
ADVERTISEMENT
"Setelah kita 448 (kapal asing) yang ditenggelamkan, akibatnya apa? Stok ikan naik di 2016 jadi 12,5 juta. Tahun kemarin akan dirilis di bulan April sekitar 13 juta lebih. Ikan di mana-mana sekarang ada. Orang mancing dapat. Ekspor naik. Kita juga yang penting sekarang jadi negara yang disegani," kata Susi.
"Kalau kita mau pasti bisa, Indonesia negara yang besar," pungkasnya.