Di Munas HIPMI, Bahlil Lahadalia Pamerkan Kinerja Investasi RI Kuartal III 2022

21 November 2022 16:38 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia saat The Introduction of Bali Compendium G20 and the Launch of Sustainable Investment Guidelines di Bali, Senin (14/11/2022). Foto: Dok. Kementerian Investasi
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia saat The Introduction of Bali Compendium G20 and the Launch of Sustainable Investment Guidelines di Bali, Senin (14/11/2022). Foto: Dok. Kementerian Investasi
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia, memamerkan kinerja realisasi investasi Indonesia kuartal III 2022 yang tembus di angka Rp 307 triliun.
ADVERTISEMENT
Ia menjelaskan, realisasi investasi di tahun 2022 sudah tercapai Rp 892,4 triliun atau 74,4 persen dari target yang ditetapkan Presiden Jokowi sebesar Rp 1.200 triliun di tahun ini.
"Ini antara PMDN (Penanaman Modal Dalam Negeri) dan PMA (Penanaman Modal Asing). PMA kita lebih banyak dari PMDN. Kemudian luar Jawa, itu sudah lebih besar daripada di Jawa dan mampu menciptakan lapangan pekerjaan kurang lebih sekitar 965 ribu. Ini peta investasi," kata Bahlil dalam Musyawarah Nasional ke-17 HIPMI, Senin (21/11).
Bahlil melanjutkan, realisasi investasi di kuartal III 2022 sudah memenuhi 25,7 persen dari Rp 1.200 triliun target Presiden di 2022, dan memenuhi 31,9 persen dari Rp 968,4 triliun target pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN).
ADVERTISEMENT
Bahlil mengungkapkan sejak Indonesia merdeka pada 1945 hingga 2020, investasi RI didominasi di Pulau Jawa. Namun, sejak kuartal III 2020 sampai kuartal III 2022, investasi di luar Pulau Jawa sudah lebih besar dari di Pulau Jawa.
"Di kuartal III pak presiden, kami berhasil mencapai Rp 307,8 triliun. Inilah salah satu instrumen kenapa pertumbuhan ekonomi kita di 5,75 persen. Jadi bapak-bapak, ibu-ibu semua, sekarang kita betul-betul dari arahan presiden, membangun Indonesia jangan Jawa Sentris," jelas Bahlil.