Diageo Indonesia Bangun Pabrik Baru di Bali, Jadi Hub Produksi Pasar Asia

15 Oktober 2024 16:25 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden & CEO Diageo Asia Pasifik, Global Travel dan India, John O'Keeffe. Foto: Diageo Indonesia
zoom-in-whitePerbesar
Presiden & CEO Diageo Asia Pasifik, Global Travel dan India, John O'Keeffe. Foto: Diageo Indonesia
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Produsen minuman beralkohol (minol), PT Langgeng Kreasi Jayaprima (LKJ) atau Diageo Indonesia, membangun pabrik baru di Tabanan, Bali. Pabrik tersebut akan dibangun di lahan seluas 8.800 meter persegi dan akan menjadi pusat pasokan untuk pasar Diageo lainnya di kawasan Asia Pasifik.
ADVERTISEMENT
"Perluasan pusat pasokan kami yang kuat di Bali adalah kunci strategi regional kami yang lebih luas untuk melayani pelanggan dan konsumen dengan lebih baik di seluruh Asia Pasifik dan berkontribusi pada ambisi global Diageo," ujar Presiden & CEO Diageo Asia Pasifik, Global Travel dan India, John O'Keeffe, dalam keterangannya, Selasa (15/10).
Dia menjelaskan, Diageo mendirikan pabriknya di Indonesia sejak 2014, memproduksi beberapa merek untuk pasar Indonesia. Pada Desember 2021, Diageo mulai mengekspor merek Smirnoff dan Captain Morgan yang diproduksi di pabrik Tabanan Bali ke Thailand, Filipina, dan selanjutnya ke negara-negara di ASEAN lainnya.
O'Keeffe menuturkan, pabrik baru di Bali tersebut akan mendukung target perusahaan dari sisi penjualan produk dan bisnis Diageo secara keseluruhan. Saat ini, 19 persen dari penjualan Diageo di seluruh dunia berasal dari Asia Pasifik..
ADVERTISEMENT
Selain itu, pabrik baru tersebut akan menggunakan energi 95 persen lebih sedikit dibanding metode produksi tradisional, berkontribusi pada rencana aksi ESG 10 tahun Diageo Society 2030: Spirit of Progress.
"Rumah Nyambu atau Nyambu Sustainability Hub ini menjadi pusat kolaborasi, di mana masyarakat dapat berkumpul bersama dengan Diageo dan organisasi lain serta Lembaga Swadaya Masyarakat untuk berdiskusi tentang isu mendesak, berinovasi, dan berbagi pengetahuan tentang keberlanjutan," tambahnya.